Konsumsi Buah Sebagai Pencuci Mulut Berbahaya, Benarkah?
- Pixabay/Luxstorm
VIVA – Mengonsumsi buah sangatlah penting bagi kesehatan. Sebab buah mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tidak sedikit juga yang menjadikan buah sebagai camilan dan makanan penutup atau dessert. Hal ini lantaran buah memiliki kandungan gula yang rendah dibandingkan dengan dessert lain seperti kue, biskuit bahkan gorengan.
Namun banyak yang kabar yang beredar di masyarakat bahwa mengonsumsi buah sebagai makanan penutup tidak baik, karena buah akan membusuk di dalam tubuh sehingga tidak memberikan manfaat. Benarkah demikian?
Head of Health Committe Nutrifood, Moch Aldis Rusliadi, SKM, CNWC mengatakan hal itu hanyalah mitos belaka. Menurutnya yang membedakan konsumsi buah di awal atau di akhir kegiatan makan hanyalah efek-efek yang ditimbulkan setelahnya.
"Kalau misalnya dia makan buah atau sayur duluan, secara emosional dan psikologis akan lebih berenergi. Namun after effect (efek setelahnya) juga akan lebih enggak ngantuk," ujarnya kepada VIVA saat ditemui dalam acara media gathering Nutrifood di Royal Tulip Gunung Geulis, Bogor Jawa Barat.
Lalu kapan waktu yang tepat makan buah apakah sebelum atau sesudah makan? Dia menjelaskan bahwa disarankan agar memakan buah di awal. Hal ini karena buah bisa menjadi filler untuk perut.
Tak hanya itu, yang paling utama mengonsumsi buah di awal adalah tidak membuat Anda kalap untuk makan dengan porsi yang besar.
"Paling utama sih yang signifikan dan ada hitungannya, lebih ke kalori. Karena setelah itu dia enggak akan terlalu kalap buat makan besar," jelas dia.
Sedangkan, lanjut dia kalau makan buah setelah makan akan menambah kalori. Jadinya ketika dia tidak mengonsumsi buah di awal, makan utamanya akan lebih besar sekali.
"Jadi ketika nambah buah kayak udah kenyang banget sama makan," ujarnya.