Awas, Keringat Dingin Bisa Jadi Bahaya Jika Diikuti Gejala Ini

Ilustrasi berkeringat/keringat berlebih.
Sumber :
  • Pixabay/ Barabarabonanno

VIVA – Mungkin hampir setiap orang pernah merasakan gejala keringat dingin. Keringat dingin adalah kondisi di mana tubuh akan mengeluarkan keringat di area tertentu dan diikuti dengan penurunan suhu tubuh secara mendadak.

Keringat dingin biasanya lebih sering muncul karena kondisi tubuh dan mental tertentu. Misalnya ketika seseorang merasa tertekan seperti saat tegang dan cemas.

Spesialis penyakit dalam dr. Warigit Dri Atmoko, SpPD, MKes menyebut bahwa keringat dingin adalah kondisi wajar yang bisa dialami setiap orang.

"Keringat dingin adalah proses alamiah yang dilakukan tubuh untuk menurunkan suhu tubuh secara cepat," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Senin 2 Juli 2018.

Lebih lanjut ia menyebut bahwa keringat dingin yang muncul bisa jadi sinyal tanda bahaya yang ditunjukkan tubuh.

"Meskipun kondisi wajar, namun keringat dingin juga bisa menjadi tanda-tanda gejala penyakit serius. Misalnya  saat tubuh terkena infeksi, hipeteroid, menopause, obesitas, bahkan paru-paru, dll. Artinya tubuh sedang melakukan mekanisme pertahanan," ujarnya.

Tak hanya itu, beberapa jenis masalah jantung, darah rendah, penyakit gula darah, cemas, stres, depresi, hingga hipoksia (kekurangan oksigen) juga bisa ditandai dengan keluarnya keringat dingin. Lalu bagaimana membedakan apakah keringat dingin yang dialami merupakan gejala serius atau hanya keringat dingin biasa?

"Kalau hanya keringat dingin saja itu bukan penyakit serius. Kalau ada gejala penyertanya seperti mual, muntah, pusing, sesak napas, seperti mau pingsan, gemetar itu kemungkinan ada penyakit lain. Yang harus diperhatikan itu ada kegawatan saat munculnya keringat dingin atau hanya cemas biasa." (ch)