Mitos Atau Fakta, Konsumsi Kedelai Bikin Pria 'Mandul'?

Ilustrasi kacang kedelai
Sumber :
  • Pixabay/Zhekalee

VIVA â€“Kedelai merupakan salah satu makanan yang sering dijumpai di Indonesia dengan mudah. Beragam produk dan makanan terbuat dari bahan dasar kedelai. Mulai dari tempe, tahu hingga susu. Tak heran jika kedelai sangat populer, karena selain rasanya yang enak, kedelai juga memiliki manfaat yang luar biasa. Salah satunya tinggi akan kandungan protein, yang setara dengan protein hewani.

Namun di balik banyaknya manfaat kedelai, ada banyak pula mitos yang membuat sebagian orang merasa takut untuk mengonsumsinya. Salah satu mitos yang beredar adalah, bagi pria yang mengonsumsi kedelai dapat menurunkan tingkat kesuburan mereka. Ada pula yang bilang, bisa bikin pria mandul. Benarkah demikian? 

Mengenai hal ini,  Ahli Gizi dan Ahli Kedelai, Prof. DR. IR. Made Astawan mengatakan, kedelai memang mengandung fitoestrogen yang tinggi, yang dikenal juga dengan nama isoflavon. Kandungan ini, seringkali dikaitkan dengan tingkat kesuburan pria.

"Kandungan isoflavon inilah yang kerap dihubungkan dengan kesuburan pria karena dampaknya terhadap hormon reproduksi, dan sperma. Namun jika melihat garis besar, jika mengonsumsi dalam batas wajar, kedelai tidak memengaruhi tingkat kesuburan pria," ucapnya saat ditemui  VIVA dalam acara Konsumsi Kedelai Dapat Mencegah Obesitas di Jakarta, Rabu 25 April 2018.

Lanjut Prof. Made menjelaskan, dalam sehari, angka aman pria mengonsumsi kacang-kacangan sebanyak 50 sampai 90 miligram. Namun di Negara Sakura banyak pria yang mengonsumsi kedelai dengan porsi lebih tinggi yakni mencapai 200 miligram dalam berbagai bentuk makanan olahan kedelai.

"Di Jepang walaupun mengonsumsi kacang kedelai mencapai 200 miligram, tidak memengaruhi nilai kesuburan atau kejantanan seorang pria. Justru membuat mereka lebih sehat karena dapat menurunkan risiko obesitas, dan penyakit lainnya, " ucapnya.