4 Fakta Soal Tingkat Asam Area Kewanitan
- Pixabay/Unsplash
VIVA – Area kewanitaan merupakan bagian yang sensitif, intim, dan vital bagi seorang wanita. Maka, kebersihan area kewanitaan merupakan hal penting untuk diperhatikan.
Kebersihan area kewanitaan yang tidak baik dapat memicu ketidakseimbangan pH dan menyebabkan infeksi.
Infeksi pada area kewanitaan yang berulang dapat menyebabkan infeksi panggul, infeksi saluran kencing, infertilitas, kerusakan sistem imun tubuh, sampai infeksi menyeluruh (sepsis).
Berikut deretan fakta mengenai area intim, dikutip VIVA dalam acara Peluncuran Betadine Feminine Wash dan Wipes, Selasa 24 April 2018.
1. Faktanya, 7 dari 10 wanita pernah mengalami keputihan yang disebabkan oleh area kewanitaan yang tidak terjaga kebersihannya dan 5 persen mengalami infeksi berulang. Keluhan di area kewanitaan lainnya berupa bau tak sedap dan kekeringan akibat ketidakseimbangan ph.
"Tiga dari empat wanita alami gangguan kewanitaan seperti keputihan, gatal, dan bau tak sedap, yang sebenarnya bisa dihindari," ujar dr. Mery Sulastri, Educator & Trainer Mundipharma Indonesia.
2. Hanya 6 dari 10 wanita mengerti cara menjaga area kewanitaan saat menstruasi. Serta, hanya 3 dari 10 anak perempuan di perkotaan yang mengganti pembalut sebanyak 3 kali dalam sehari.
"Seharusnya dalam sehari mengganti pembalut sebanyak 4 kali sehari atau maksimal pemakaian 6 jam. Jangan sampai nunggu darah menstruasi menumpuk baru ganti pembalut, bisa bikin lembab dan meningkatkan bakteri jahat," ujar dr. Mery.
3. Suasana asam di area kewanitaan adalah normal dan berguna untuk mempertahankan bakteri baik yang disebut laktobasilus sebanyak 95 persen dan bakteri jahat 5 persen. Jika keseimbangan ph berganti, maka kuman jahat bisa meningkat.
"Area kewanitaan memiliki tingkat pH alami di angka 3,8 sampai 4,2. Keseimbangan pH alami perlu dijaga agar bakteri baik atau lactobacillus di area kewanitaan tetap mendominasi. Bakteri baik ini bisa mencegah area kewanitaan dari berbagai gejala infeksi seperti gatal, bau, dan keputihan berlebih," kata dia.
4. Sebanyak 40 persen wanita di seluruh dunia pakai sabun mandi untuk membersihkan area kewanitaan. Padahal, sifat sabun mandi cenderung basa, sehingga membuat keseimbangan bakteri menjadi terganggu.
"Sabun mandi bersifat basa yaitu angka ph 9. Maka, salah satu senyawa yang mampu membantu pertumbuhan bakteri baik di area kewanitaan adalah prebiotik. Prebiotik bisa berfungsi sebagai makanan atau nutrisi bagi perkembangan bakteri baik di area kewanitaan. Dengan demikian, prebiotik ini bisa tetap menjaga tingkat pH normal di area kewanitaan," jelasnya.