Pola Makan Sehat Ternyata Berdampak Buruk bagi Lingkungan
- Pixabay
VIVA – Selama ini ada anggapan bahwa mengubah gaya hidup dengan kebiasaan makan sehat akan berdampak positif bagi lingkungan. Namun, ternyata kebiasaan makan sehat justru berdampak sebaliknya.
Penelitian terbaru menunjukkan, setiap orang Amerika membuang hampir 0,45 kilogram makanan setiap hari. Mereka yang melakukan diet kualitas tinggi yang paling sering membuang makanan.
Penelitian yang dirilis oleh USDA, University of Vermont, dan University of New Hampshire menemukan bahwa antara tahun 2007-2014, konsumen Amerika menghabiskan hampir 150 ribu ton makanan per hari, atau sekitar 30 persen dari kalori harian rata-rata yang dikonsumsi oleh semua orang Amerika.
Para peneliti mengategorikan limbah makanan pada 22 kelompok makanan yang berbeda dan menemukan bahwa buah-buahan, sayur-sayuran dan campuran buah dan sayuran paling banyak terbuang atau setara dengan 39 persen dari total limbah. Setelah itu, diikuti oleh susu sebanyak 17 persen dan daging serta hidangan daging campuran sekitar 14 persen.
“Diet kualitas tinggi yang memiliki lebih banyak buah dan sayuran, terbuang dalam jumlah lebih besar daripada makanan lain,” kata penulis penelitian dan seorang asisten profesor Universitas Vermont, Meredith Niles seperti dilansir dari New York Post, Senin, 23 April 2018.
Menurutnya, makan sehat itu penting dan membawa banyak manfaat. Tetapi ketika melakukan diet sehat, seharusnya mereka juga berpikir tentang sisa makanan.
Untuk menguatkan hasil penelitian, para peneliti menggunakan data limbah makanan yang tersedia dan menghitung jumlah lahan pertanian yang digunakan untuk memproduksi makanan yang terbuang melalui pemodelan simulasi biofisik. Mereka kemudian memperkirakan jumlah input pertanian yang diperlukan untuk menghasilkan makanan yang belum dimakan, termasuk air irigasi, pestisida dan pupuk.
Meskipun hasil penelitian ini bukan alasan untuk mulai mengonsumsi lebih banyak makanan cepat saji, para peneliti ingin orang-orang mengingat dampak yang mereka rasakan terhadap lingkungan sebelum membuang sisa makanan, seperti selada yang layu.
“Limbah makanan adalah masalah yang muncul di berbagai tingkatan. Melihat mereka secara holistik akan menjadi semakin penting untuk menemukan cara-cara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus berkembang, ” kata penulis utama Zach Conrad di ARS Grand Forks Human Nutrition Research Center. (tp)