Indonesia Darurat Sedentari, Pemicu Kematian Tertinggi
- Pixabay/ cocoparisienne
VIVA – Gaya hidup masa kini cenderung gemar mengonsumsi makanan instan dan cepat saji, serta minimnya aktivitas fisik. Gaya hidup demikian juga dikenal dengan istilah sedentari, yang menjadi pemicu kematian tertinggi di Tanah Air.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sebanyak 24 persen penduduk Indonesia menjalani gaya hidup sedentari lebih dari 6 jam per hari. Kondisi ini mengkhawatirkan karena rentan memicu penyakit tidak menular yang berdampak pada kematian.
"Hal ini mengkhawatirkan karena menjadi salah satu faktor penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia termasuk di antaranya adalah penyakit tidak menular seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes mellitus," ujar Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Kartini Rustandi, M.Kes melalui keterangan tertulis, Senin 23 April 2018.
Menindaklanjuti isu tersebut, pemerintah Indonesia menginisiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dengan mempromosikan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, melakukan diet seimbang, dan periksa kesehatan secara rutin.
Untuk itu, dalam perayaan 'Ayo Indonesia Bergerak' Kartini bergabung dengan 5.500 pecinta gaya hidup sehat dan aktif untuk menyambut pelari dan pesepeda yang telah melengkapi rute estafet Yogyakarta – Jakarta sejauh 600 KM melewati Kebumen, Purwokerto, Ciamis, Bandung, serta Bogor sebelum akhirnya mencapai titik finish di Jakarta pada Minggu, 22 April 2018 kemarin.
"Kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’ adalah sebuah ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan gaya hidup tidak aktif (sedentari). Kampanye ini tidak hanya menginsipirasi dan mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih aktif, namun juga sebagai bentuk komitmen Fonterra dan Anlene dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih kuat, lebih sehat, dan bahagia," ujar Technical Marketing Advisor, Fonterra Brands Indonesia, Rohini Behl. (mus)