Ternyata Ngopi 3 Kali Sehari Bisa Cegah Gagal Jantung
- pixabay/unsplash
VIVA – Bagi Anda para pecinta minuman berkafein, ada kabar baik. Ternyata meminum tiga cangkir kopi sehari bisa melindungi Anda dari masalah jantung yang mematikan.
Selama ini, banyak dokter yang menyarankan pasien dengan detak jantung tidak teratur untuk menghindari kopi dan minuman mengandung kafein lainnya. Tapi sekarang, sebuah riset mengatakan kalau kopi dan teh justru bisa bermanfaat.
Dilansir dari laman The Sun, temuan ini menunjukkan bahwa minuman berkafein justru bisa mengurangi frekuensi detak jantung tidak teratur, yang dikenal dalam istilah medis dengan aritmia.
Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak baik terlalu cepat atau lambat secara tidak merata. Meski beberapa kondisi aritmia tidak membahayakan dan bahkan tidak disadari, tapi beberapa kondisi lainnya bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gagal jantung.
Atrial fibrillation (AFib), gangguan irama jantung yang paling umum, menyebabkan jantung berdebar sangat cepat bahkan tidak berdetak. Jika tidak tertangani, kondisi ini bisa menyebabkan stroke.
Secangkir kopi diketahui mengandung sekitar 95 mg kafein dan merupakan stimulan untuk sistem saraf pusat. Ketika masuk ke tubuh, kafein menghalangi efek adenosine, zat kimia yang bisa meningkatkan risiko AFib.
Sebuah studi yang melibatkan 228,465 orang menunjukkan bahwa frekuensi AFib berkurang hingga enam persen pada peminum kopi rutin. Dan studi lain yang melibatkan pasien 115.993 menunjukkan pengurangan risiko hingga 13 persen pada peminum kopi rutin.
"Ada persepsi publik yang seringkali didasarkan pada pengalaman anekdot, bahwa kafein merupakan pemicu umum masalah irama jantung. Tinjauan luas kami pada literatur medis menunjukkan bukan ini yang terjadi," ujar Dr Peter Kistler, si pemimpin riset.
Tim Kistler juga menemukan bahwa kafein tidak memiliki efek pada aritmia ventrikel, detak jantung cepat atau tidak normal yang berasal dari katup jantung paling bawah.
Hingga enam cangkir kopi, sekitar 500 mg kafein sehari, tidak meningkatkan keparahan dari kondisi ini.
Kistler mengatakan, minuman berkafein seperti kopi dan teh mungkin memiliki kandungan antiaritmik jangka pajang yang dimediasi oleh efek antioksidan dan antagonisme dari adenosine.
"Pada studi yang didasarkan pada populasi besar, pasien yang rutin mengonsumsi kopi dan teh pada kadar ringan memiliki risiko yang lebih rendah mengalami masalah irama jantung dan meningkatkan kemungkinan harapan hidup," lanjut Kistler.