Ini Penyebab Miras Oplosan Bisa Hilangkan Nyawa
- Pixabay
VIVA – Di beberapa negara, minum alkohol menjadi satu bagian dari gaya hidup dan kebiasaan. Tujuan mengonsumsi minuman ini pun beragam, mulai dari membuat kantuk sehingga lebih mudah tidur hingga menghangatkan tubuh.
Sementara di Indonesia, meski bukan menjadi budaya mayoritas tapi minuman alkohol menjadi konsumsi pada kalangan terbatas. Tidak seperti di luar negeri, menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, konsumsi minuman beralkohol khususnya pada kalangan anak muda dapat memunculkan efek euforia atau kesenangan.
"Karena efek ini ada rasa percaya diri yang tinggi. Alkohol juga bisa memodulasi, mengubah, memodifikasi otak untuk timbul perasaan senang," kata Ari kepada media di Ruang Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta, Senin 16 April 2018.
Namun demikian, konsumsi minuman alkohol ini ada ambang batasnya. Jika kelewatan, sehingga ada perintah di otak yang menyebabkan depresi pernapasan, bisa menyebabkan setop napas dan jantung.
Lebih jauh Ari menjelaskan, tubuh tidak dipersiapkan untuk menerima alkohol dengan kadar tinggi. Karena itu, mulai dari rongga mulut hingga kerongkongan bisa ada sensasi terbakar. Jika dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan luka di esofagus.
Berbeda dengan organ yang hanya dilalui saja ketika alkohol diminum, ketika sampai di lambung alkohol akan bertahan. Bila air putih bisa bertahan 2 jam sebelum dikeluarkan, maka air dengan campuran lain akan bertahan dalam lambung selama 3-4 jam.
"Ini akan membuat paparan alkohol dengan dinding lambung lebih lama, proses itu karena lambung tidak siap menerima alkohol, maka terjadi perubahan," ujarnya menjelaskan.
Alkohol karena mengandung karbohidrat juga akan diserap ke usus duabelas jari, lalu masuk ke liver atau hati dan dimetabolisme di sana. Namun, ini juga ada batasnya, pada suatu ketika liver juga akan mengalami peradangan dan jika sudah kronis bisa terjadi penciutan hati lalu menjadi kanker hati.
Sayangnya, kini justru semakin banyak masyarakat yang nekat meracik minuman keras sendiri atau miras oplosan. Dengan berbagai campuran bahan berbahaya, minuman yang diharapkan bisa memberikan efek sedatif justru merenggut nyawa mereka.
Ari menjelaskan, minuman alkohol yang biasa saja sudah menyebabkan efek merusak seperti dijelaskan sebelumnya. Bayangkan, efek merusak ini ditambah lagi dengan campuran lain seperti spirtus, ginseng, bahkan losion anti nyamuk. "Jadi tidak terkontrol efeknya. Batas yang seharusnya hanya membuat teler, malah bablas hingga nyawa habis." (mus)