DPR Minta Kontribusi Dokter Terawan Tidak Diabaikan
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Okky Asokawati, anggota Komisi IX DPR RI, turut memberikan tanggapan atas pemecatan dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI. Okky mengimbau, agar penyelesaian kasus tersebut tidak mengabaikan aspek kearifan dan tidak mengabaikan kontribusi yang telah diberikan dokter Terawan.
"Saya menyarankan kepada kedua belah pihak, untuk lebih mengedepankan kearifan dan penghormatan atas posisi masing-masing. Mengabaikan keberadaan MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) tentu merupakan tindakan yang tidak tepat, karena akan menjadi preseden buruk atas supremasi etik bagi profesi dokter," jelas Okky dalam rilis yang diterima VIVA, Rabu 4 April 2018.
"Namun, mengabaikan kontribusi atas temuan dan praktik dokter Terawan, juga sikap yang bertolak belakang dari kenyataan di lapangan,” ujar Okky menambahkan.
Menurut Okky, MKEK sebagai judicial ethic terhadap profesi kedokteran merupakan organ penting bagi profesi kedokteran, yang salah satu fungsinya untuk menegakkan kehormatan profesi dokter, serta bagian tidak terpisahkan dari aspek perlindungan terhadap pasien.
Putusan MKEK yang mencabut izin sementara selama 12 bulan terhadap Dokter Terawan, merupakan sanksi dalam kategori pelanggaran berat (Pasal 29 ayat 4 huruf f angka 4 tentang Pedoman MKEK) ini, harus dilihat secara holistik, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penegakan etik profesi dokter.
Dokter Terawan dikenal telah berjasa dalam penyembuhan penyakit stroke, melalui metode cuci otak yang ditemukannya. Tak sedikit kalangan masyarakat, bahkan pejabat Tanah Air yang menjadi pasien dokter militer tersebut, dan menuai hasil pengobatan yang positif.
Hal tersebut, juga diakui Okky, "Dokter Terawan dalam praktik "Brain Wash"-nya telah memunculkan berbagai testimoni positif dari berbagai kalangan akan manfaat dan kedayagunaannya bagi kesehatan pasien. Ini fakta yang tidak bisa ditutupi," tambah politisi PPP itu.
Meski demikian, lanjut Okky, persoalan internal di profesi dokter perlu mendapat perhatian serius, khususnya dokter Terawan. Termasuk, persoalan etik yang menjeratnya.
"Saya mendorong IDI (Ikatan Dokter Indonesia) agar turut menyelesaikan persoalan ini dengan cara arif dan bijaksana dengan mengedepankan semangat penegakan etik, serta perlindungan pasien," kata Okky. (asp)