Bukan Obat, Ini Kunci Penyembuhan Kanker

Pemeriksaan rahim/kandungan/kanker serviks.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kanker menjadi tantangan masalah kesehatan yang makin besar di Indonesia. Tidak hanya angka kejadiannya yang semakin meningkat, beban biaya untuk pengobatan kanker juga semakin tinggi.

Menanggulangi masalah kanker, diakui Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo, memang merupakan hal yang sulit. Banyaknya pulau, membuat permasalahan kanker menjadi rumit. Selain itu, angka kanker di Indonesia juga mengalami peningkatan yang amat tajam.

"Kalau di tahun 2015, pengawalan kanker oleh pemerintah ada di nomor empat. Sekarang, ada di nomor dua," ujar Aru di sela konferensi War On Cancer South East Asia 2018 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa 20 Maret 2018.

Aru menambahkan, keberhasilan penanggulangan kanker tidak bisa langsung dilihat sekarang, tetapi dalam beberapa tahun ke depan. Dan, bukan lagi masalah seberapa canggih pengobatan dalam kanker, melainkan edukasi terhadap masyarakat.

Bagaimana  masyarakat bisa mendeteksi dini kanker, karena kunci dalam menyembuhkan kanker adalah diagnosis kanker sedini mungkin. Stadium dini kanker bisa disembuhkan.

"Jadi, penting sekali untuk papsmear, IVA, Sadari, akan sangat menentukan untuk beberapa tahun kemudian, apakah ada tumor, kanker yang muncul bisa ditemukan stadium dini," lanjut Aru.

Pada wanita, kanker payudara masih menjadi kanker nomor satu, disusul oleh kanker serviks, dan ketiga kanker usus besar. Sementara itu, pada laki-laki, kanker nomor satu adalah kanker paru. Penanggulangan dengan deteksi dini inilah yang menjadi strategi paling penting.

Sedangkan obat menjadi persoalan lain lagi. Aru mengungkapkan, pasien kanker 70 persen datang dalam keadaan stadium tiga atau empat, di mana pengobatan susah berat dan mahal, serta untuk waktu berkepanjangan.