Kehebatan Daun Katuk, Lancarkan ASI Hingga Atasi Impotensi
- Antara/ Jafkhairi
VIVA – Memasuki usia kehamilan yang cukup, biasanya ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi daun katuk untuk memperlancar ASI (Air Susu Ibu) bagi buah hatinya kelak.
Daun katuk juga dikenal sebagai tanaman yang memiliki manfaat baik bagi ibu hamil. Di beberapa negara, seperti Filipina dan Singapura, daun katuk juga dikonsumsi sebagai tumisan, bahkan obat.
Dilansir laman Web MD, tanaman yang memiliki nama latin Sauropus androgynus ini dipercaya turun temurun mampu atasi sembelit hingga melancarkan peredaran darah. Meski memiliki predikat baik terutama sebagai penolong ASI ibu hamil, namun ternyata daun katuk punya manfaat lain. Salah satunya mampu meningkatkan kejantanan pria. Benarkah demikian?
Pakar gizi klinis dr Juwalita Surapsari, Mgizi,SpGK, membenarkan hal itu, ia menyebut bahwa kandungan papaverine dalam daun katuk memang sering dikaitkan dengan kejantanan pria. Meski belum ada penelitian yang menyebutkan secara langsung potensi daun katuk sebagai 'obat kuat' namun Juwalita mengatakan hal itu saling berkaitan.
"Ereksi itu ada kaitannya dengan pelebaran pembuluh darah dan aliran darah. Daun katuk memiliki potensi itu karena kandungan Papaverine cukup banyak," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 12 Maret 2018.
Papaverine adalah salah satu zat yang masuk dalam golongan vasodilator yang biasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Bahkan beberapa jenis obat vasodilator digunakan untuk mengobati impotensi pada pria.
Di dalam tubuh, papaverine bekerja dengan melemaskan otot pembuluh darah. Itulah yang terjadi pula pada pembuluh darah di payudara ibu menyusui.
Selain meningkatkan kejantanan pria, daun katuk juga mampu mengurangi potesi influenza.
"Daun katuk juga mengurangi atau mencegah potensi influenza."
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada daun katuk memungkinkannya untuk menangkal potensi influenza.
"Dalam 100 gr daun katuk itu terkandung sekitar 200mg vitamin C. Dalam sebuah penelitian, kadar daun katuk itu adalah yang tertinggi dari 12 jenis daun lainnya salah satunya kemangi atau pokpohan."
Meski kaya vitamin C, Juwalita mengingatkan bahwa proses pengolahan sangat lah penting untuk menjaga kandungan nutrisnya tetap utuh.
"Namun yang harus diperhatikan adalah proses pengolahannya. Terlalu lama direbus bisa menyebabkan kadar vitamin C larut dalam air," ujarnya.