Makan Daging Anjing, Bisa Kena Rabies?

Ilustrasi anjing.
Sumber :
  • Instagram/ @sabrinaplannerer

VIVA – Beberapa daerah di Indonesia menjadikan daging anjing sebagai sebuah hidangan. Bahkan hal tersebut telah menjadi tradisi yang turun menurun. Di Pasar Tomohon, Minahasa, Sulawesi Utara misalnya, anjing dijual secara bebas untuk dimasak.

Di sisi lain, kebiasaan mengonsumsi daging menimbulkan kekhawatiran, yakni anjing merupakan hewan penyebab rabies. Gigitan dan air liur anjing yang mengidap rabies, bisa sangat berbahaya bahkan mematikan. Pertanyaannya, mungkinkah mereka yang memakan anjing rabies tertular?

"Risiko makanan, selama makanan atau olahan dimasak secara matang itu tidak akan berisiko kepada yang mengonsumsinya," ungkap NTA Zoonosis and EIDS Control, FAO, Wahid Fakkhri Husein dalam lokakarya AIiansi Jurnalis Independen dan Food and Agriculture, di Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat,  Selasa, 6 Maret 2018.

Dia menjelaskan, orang yang lebih berisiko untuk terkena ialah mereka yang mengolahnya. Anjing menularkan rabiesnya melalui air liur. Sehingga, jika pada saat mengolah terkena air liur, hal itu memungkinkan untuk tertular.

"Jadi waktu memasak dan mengolah yang belum matang terkena selaput mata, itu bisa menularkan. Jadi selain gigitan juga bisa ditularkan dengan kontak air liur," kata dia.