Jangan Sepelekan Mata Kering, Bisa Berisiko Komplikasi

Ilustrasi mata.
Sumber :
  • pixabay/Twnynina

VIVA – Mentimun, buah sayur satu ini sering dimakan mentah oleh orang Indonesia, baik itu dalam bentuk acar, lalapan, maupun rujak. Namun, tak jarang juga mentimun dinikmati dalam bentuk sayur bening.

Mentimun yang diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India utara ini memiliki kandungan protein, lemak,  karbohidrat,  kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, vitamin A, B1, B2 dan C.

Dengan kandungan nutrisi tersebut, mentimun diyakini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Selain itu mentimun juga dipercaya dapat menurunkan tekanan darah dan juga mencegah dehidrasi. Tapi, di balik manfaatnya itu, banyak juga masyarakat yang meyakini mentimun bisa menyebabkan keputihan.

Nah, topik tentang manfaat mentimun ini akan dibahas secara mendalam di acara Ayo Hidup Sehat dengan tema pertama yaitu Fakta dan Mitos Mentimun oleh Dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK. Acara tersebut tayang di tvOne hari ini, Senin, 5 Maret 2018, pukul 13.00 WIB.

Tak hanya itu, topik lain yang dibahas yakni soal Mata Kering, penyakit yang juga disebut keratoconjunctivitis sicca atau sindrom mata kering. Ini adalah kondisi mata yang mengalami kekurangan cairan akibat air mata yang mudah menguap atau produksi air mata yang terlalu sedikit.

Kondisi mata kering ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti perubahan hormon, proses penuaan, obat-obatan, aktivitas sehari-hari seperti menatap layar monitor terlalu lama dan juga faktor lingkungan dimana banyak debu, asap, angin dan lain-lain.

Untuk tingkat keparahan penyakit mata kering bervariasi, mulai dari tingkat ringan hingga tingkat parah dengan rasa sakit hingga disertai komplikasi. Pada sebagian besar kasus yang ada dan sering terjadi di masyarakat, gejala-gejala yang dirasakan masih tergolong ringan.

Lalu, bagaimana cara mencegahnya dan mengobatinya?

Tema kedua ini akan dibahas oleh ahlinya yakni Dr. Darwan Triyono, SpM. Ayo Hidup Sehat juga akan dipandu oleh dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) dan dr Sheila Salsabila, BMedSc.