Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Imunisasi Ulang saat Dewasa?
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Selama ini banyak yang menganggap bahwa dengan mencuci tangan, makan dan minum yang bersih akan menjauhkan seorang dari virus difteri. Padahal cara terbaik untuk mencegah difteri ialah dengan memberikan vaksin atau imunisasi terutama pada anak.
Di samping itu, banyak juga yang menganggap bahwa imunisasi difteri cukup dilakukan satu kali. Padahal imunisasi difteri sendiri, menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Siloam Asri Dave Anderson, juga harus diberikan secara lengkap, tepat waktu dan menyeluruh.
"Seringkali tidak lengkap, tidak sesuai jadwal dan kadang terlambat,"ungkap Dave saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu 28 Februari 2019.
Dave mengatakan bahwa banyak pandangan yang menyebutkan pemberian imunisasi setelah 9 bulan sudah cukup, dan sudah lengkap. Padahal, lanjut dia, setelah itu harus dilakukan booster atau imunisasi tambahan.
"Sekarang itu kan imunisasi difteri di 2 bulan, 3 bulan ,4 bulan dan nanti ada di 18 bulan kemudian ada booster kembali di 5 tahun dan di 10 tahun dan di 18-19 tahun kalau itu tidak diberikan berarti tidak lengkap," kata dia
Dia mengungkapkan bahwa pemberian booster atau tambahan sendiri tidaklah sembarangan. Ada sejumlah penelitian yang menyebutkan kebutuhan pemberian booster pada saat dewasa.
"Jadi masih sangat mungkin tertular kalau hanya 9 bulan, karena antibodi menurun, itu berdasar penelitian dengan diberikan pola akan menghasilkan yang optimal bila tidak diberikan akan berkurang," lanjut dia.
Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia sendiri sempat menggelar outbreak response immunization untuk merespons wabah difteri yang merebak.