Konsumsi Petai Bisa Merusak Ginjal, Mitos atau Fakta?

Petai
Sumber :
  • VIVAnews/Gunar Dito

VIVA – Petai, jenis makanan yang satu ini cukup terkenal merakyat. Aroma menyengat yang khas pada petai membuat orang tak menolak mengonsumsi jenis sayuran yang satu ini. 

Petai bisa dinikmati dengan berbagai cara, di lalap mentah atau dicampur sebagai bahan makanan olahan tambahan untuk jenis masakan tertentu. 

Meski menimbulkan bau yang menganggu, namun petai ternyata memiliki kandungan nutrisi baik di dalamnya. Meski demikian, ada saja mitos dan fakta seputar petai yang membuat banyak orang takut untuk mengonsumsinya. 

Salah satu rumor yang beredar menyebutkan bahwa konsumsi petai dapat menyebabkan tak hanya bau mulut tapi juga picu sakit kepala. Benarkah? Menjawab seputar petai, ahli gizi dr Marya Warascesaria Haryono, SpGK meluruskan mitos dan fakta.

Petai sebabkan urine berbau

"Fakta, buktinya sudah jelas bisa kita temui di mana-mana. Di dalam petai ada komponen sulfur yang cukup banyak. Jika dikonsumsi bisa sebabkan bau mulut dan urine," ujar Marya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Selasa 27 Februari 2018.

Konsumsi petai sebabkan sakit kepala?

"Mitos, Hingga kini belum ada penelitian yang menyebutkan demikian. Suspectnya juga belum pernah ada. jadi sepanjang masih dalam taraf wajar mengonsumsinya, akan aman-aman saja."

Dapat sebabkan kerusakan ginjal

"Fakta, namun itu terjadi kalau dalam jumlah yang berlebihan. Terkadang ada kelompok masyarakat yang percaya petai bisa digunakan sebagai obat, sehingga mereka banyak-banyak mengonsumsinya. Petai miliki kandungan asam jengkolat (yang juga ada dalam jengkol) yang bisa merusak ginjal."

Dapat timbulkan masalah pencernaan?

"Fakta, kembali lagi kita harus bijak konsumsi petai. kadar serat petai cukup tinggi yang bisa munculkan sensasi kembung dan kenyang dalam perut."

Petai sebabkan pegal-pegal

"Fakta, kandungan asam jengkolat bisa sebabkan sensasi nyeri pada persendian. Namun itu masih dalam tahap penelitian."

Petai picu arthritis 

"Mitos, justru petai mengandung antioksidan dan anti inflamasi yang mengatasi peradangan dalam tubuh."