Cara Sederhana Deteksi Bayi Sindrom Mikropenis

Bayi baru lahir.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Mikropenis merupakan salah satu kondisi saat organ intim bayi laki-laki tampak lebih kecil dari ukuran normalnya. Namun, kondisi ini harus diperhitungkan dengan jeli lewat pengukuran yang tepat.

Dikutip dari laman IDAI, terdapat beberapa tahapan untuk menilai bahwa bayi laki-laki berada di kondisi sindrom mikropenis. Langkah pertama untuk menentukan penis anak benar-benar berukuran kecil atau dalam istilah medis disebut sindrom mikropenis adalah dengan mengukur penis.

Cara mengukur penis memerlukan teknik khusus, yaitu dengan mengukur penis yang tertarik maksimal atau stretched penile length. Cara yang benar dalam mengukur panjang penis adalah dengan menggunakan caliper atau penggaris. 

"Panjang penis harus diukur dalam keadaan teregang dan tidak dalam kondisi lemas. Bagian ujung penis dipegang dengan ibu jari dan telunjuk, ditarik, dan pengukuran dilakukan dari dasar penis (pubis)," dikutip dari laman IDAI, Senin 26 Februari 2018.

Kemudian, hasil pengukuran tersebut akan dibandingkan dengan ukuran panjang penis secara statistik menurut usia anak. Bila hasil pengukuran penis anak di bawah -2,5 standar deviasi maka panjang penis anak tersebut termasuk dalam sindrom mikropenis. Bila panjang penis berada di antara -2,5 standar deviasi dan ukuran normal sesuai usianya, maka termasuk dalam penis kecil.

Selain itu, bentuk alat kelamin selain penis juga perlu diperhatikan dan diperiksa. Adapun pemeriksaan yang diperlukan mencakup kelainan bentuk penis, seperti bengkok, kulit penis seperti bersayap, letak lubang kencing. Serta bagaimana bentuk kantong skrotum dan ketebalan jaringan lemak bawah kulit pada bagian depan kemaluan.

Alat kelamin dalam perlu diperiksa teliti, terutama bila terdapat dugaan sindrom mikropenis disebabkan oleh keadaan yang lebih kompleks. Pemeriksaan teliti ini diperlukan untuk membedakan sindrom mikropenis dengan kondisi lainnya yang lebih kompleks, ataukah kondisi lain seperti penis tenggelam (buried penis) yang seringkali tidak memerlukan terapi hormonal. (one)