Tanya Dokter: Benarkah Mengkudu Bisa Obati Penyakit?
VIVA – Mengkudu atau yang biasa disebut pace merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dipercaya masyarakat sejak zaman dahulu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Tak banyak yang tahu kalau sebenarnya buah mengkudu, alias buah noni, merupakan bagian dari spesies keluarga kopi. Buah mengkudu atau pace ini sendiri memang tidak enak rasanya dan mengeluarkan bau busuk yang sedikit tajam, sehingga lebih sering dikonsumsi dalam bentuk jus maupun suplemen makanan.
Namun walau penampilan dan rasanya yang tidak enak mengkudu dipercaya memiliki banyak manfaat, diantaranya menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol, mengobati asam urat, diabetes, diare, penyakit gondongan dan ambeien.
Bersama narasumber dr. Marya Warascesaria Haryono, SpGK., di acara Ayo Hidup Sehat di tvOne pukul 13.00 WIB, kita akan mengupas dari sudut pandang medis tentang buah mengkudu, benarkah dapat menyembuhkan berbagai penyakit?
Selain itu, tema terkait cedera tulang belakang juga akan hadir di segmen acara kedua. Curah hujan yang lebat di wilayah Jakarta yang terjadi kemarin, menyebabkan debit air sungai mengalami peningkatan hingga terjadi banjir.
Tidak hanya bencana banjir yang melanda, tanah longsor pun terjadi di jalan Perimeter underpass Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Dalam peristiwa ini satu orang meninggal dunia, korban alami cedera tulang leher, tangan dan pinggang.
Pada tubuh manusia, terdapat bundel serat saraf yang lunak dan memanjang dari dasar otak ke bagian punggung bawah. Bagian ini kita sebut dengan sumsum tulang belakang. Posisinya dilindungi oleh tulang belakang.
Keberadaan sumsum tulang belakang ini terhitung krusial untuk mendukung proses penyampaian pesan antara otak dan saraf tulang belakang agar dapat terjalin dengan baik. Karena fungsinya menghubungkan antara otak dan bagian-bagian tubuh lainnya, maka cedera pada sumsum tulang belakang dapat berimplikasi kepada gangguan sensorik dan motorik di sekujur tubuh.
Kerusakan saraf tulang belakang dapat dipicu oleh penyebab traumatis (primer) atau nontraumatis (sekunder) yang dialami oleh tulang belakang.
Pengobatan untuk cedera tulang belakang biasanya tergantung dari tingkat keparahan cedera setelah dilakukan diagnosa melalui rangkaian CT Scan, Rontgen dan MRI.
Hal ini diperlukan untuk mengetahui titik permasalahan dan juga meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan. Salah satu pengobatan cedera tulang belakang yang perlu pertolongan pertama seperti pada kasus karena kecelakaan, pasien perlu berbaring pada papan yang datar, memperbaiki leher dengan penyangga, dan memeriksa pernapasan dan kemampuan sirkulatori.
Penjelasan lebih mendalam tentang penanganan cedera tulang belakang, akan dipaparkan oleh Dr. Dr. dr. Norman Zainal SpOT. M. Kes. FICS, CCD., dan dr, Rita Kumalasari, Sp-KFR.
Nantikan tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, siang nanti, 7 Februari 2018, pukul 13.00 WIB. Bagi Anda yang ingin nonton secara live streaming silakan klik link ini.