Seperti Apa DNA Babi yang Terdapat di Suplemen Viostin DS?

Melihat Proses Produksi Obat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Paramayuda

VIVA – Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan ada temuan DNA babi dalam produk Viostin DS dan Enzyplex, kedua produk tersebut langsung ditarik dari pasaran. Kedua produk tersebut juga sudah dicabut izin edarnya sehingga tidak bisa dipasarkan lagi.

Sebagai produsen Viostin DS, PT Pharos juga melakukan uji paralel terhadap produk yang diketahui tercemar DNA babi. Director of Corporat Communication PT Pharos, Ida Nurtika menjelaskan, pihaknya melakukan penelusuran ke titik di mana terjadinya pencemaran tersebut.

"Deteksi awal negatif, tapi setelah post-market test ditemukan positif, meski itu samar antara iya dan tidak," ujar Ida dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa 6 Februari 2018.

Ida juga menjelaskan bahwa produk yang tercemar DNA babi terdapat pada bets tertentu. Di mana satu bets biasanya terdiri dari 800 atau 2.600 boks. Jika dibandingkan dengan produksi setiap bulan yang mencapai 50.000-100.000 boks, satu bets tersebut masih dalam jumlah yang kecil.

Meski demikian, Ida menekankan bahwa jumlah kecil tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak menarik seluruh produknya dari pasaran. Apalagi ini menyangkut konsumsi halal dan haram.

Selain itu, dalam proses penarikan tersebut PT Pharos juga melakukan penelusuran dari bets yang ditemukan DNA babi. Penelusuran dimulai dari obat jadi dan dengan proses ke belakang sampai ke bahan baku.

"Ternyata penyebab pencemaran adalah bahan baku. Dari deteksi dari 10 sampling, hanya 2-3 yang dinyatakan positif. Itu pun dalam persentase yang kecil sekali," ujar Ida.

Ida menuturkan bahwa bahan yang tercemar DNA babi di dalam Viostin DS adalah chondroitin sulfate. Bahan ini berbentuk serbuk dengan warna putih.

Menurut Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napsa BPOM RI, Nurma Hidayati, chondroitin sulfate yang digunakan Viostin ini berfungsi sebagai pelemas sendi. Bahan ini memang biasa diambil dari hewan.

Sama halnya dengan Enzyplex yang menggunakan enzim-enzim yang didapat dari hewan. Enzim ini merupakan enzim pencernaan yang membantu proses cerna.

"Kalau produk enzim pencernaan seperti Enzyplex, ada beberapa enzim yang dipakai seperti enzim pankreatin. Enzim ini berasal dari hewan yang memang cocok dengan manusia," ujar Nurma.