Jumlah Penderita Kanker di Aceh Tinggi
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Jumlah penderita kanker di Aceh masih tinggi. Data tahun 2014 lalu, per harinya ada sekitar 40 penderita kanker yang berobat ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Aceh.
Artinya, ada sekitar 1.000 lebih penderita kanker yang berobat dalam setahun di rumah sakit terbesar di Aceh itu. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh, dr. Abdul Fatah mengatakan, prevalensi penderita kanker di Aceh sama dengan Nasional, penderita kankernya tergolong tinggi.
"Riset kesehatan dasar, prevalensi kanker pada semua kelompok umur dan dari semua jenis kanker, 1,4 per seribu. Artinya dalam seribu orang ada 1 atau 2 orang yang terkena kanker di Aceh. Ini sama prevalensinya dengan Nasional, " katanya saat ditemui di lapangan Balang Padang, dalam kegiatan Hari Kanker se-Dunia, pada Minggu, 4 Februari 2018.
Ia menyebutkan, kasus penderita kanker terbanyak di wilayah Aceh yaitu di Kota Lhokseumawe. Pemicunya, kata dia, umumnya kurang menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta terkena paparan asap rokok.
Namun ia mengatakan, ada jaminan kesehatan Aceh yang terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang membuat pengobatan penyakit kanker bagi masyarakat Aceh gratis. "Melalui program itu, kita menjamin itu, menjamin semua pelayanan pengobatan dan penanganan kanker sampai tuntas," ujarnya.
Meski begitu, masih ada beberapa obat dalam katalog Nasional yang pembiayaannya harus dibebankan pada keluarga penderita kanker. Kata dia, sejauh ini bagi mereka yang tidak mampu, akan dibantu oleh lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemanusian, khususnya pada penyakit kanker.
Terkait jumlah anggaran, Abdul Fatah tidak menjelaskan secara rinci berapa biaya yang dihabiskan. Tapi, biaya pelayanan yang dihabiskan secara Nasional hampir di atas 30 persen digunakan untuk penyakit tidak menular seperti kanker.
"Itu sama juga dengan di Aceh, banyak anggaran penyakit dihabiskan pada penyakit tidak menular." (mus)