Cara Mudah Cegah Kanker Payudara

ilustrasi wanita.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan oleh banyak wanita, termasuk di Indonesia.

Momok ini dibuktikan oleh data yang dihimpun WHO. Data menunjukkan jumlah penderita kanker payudara di Indonesia naik sebanyak tujuh kali lipat.

Maka diharapkan semua wanita dapat menjaga kesehatan payudara sedini mungkin. Rajin lakukan deteksi dini bisa menjadi cara jitu untuk cegah kanker payudara.

Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis bedah onkologi, dr. M. Yadi Permana, Sp. B (K) Onk. dr. Yadi mengatakan, ada beberapa cara untuk mencegah kanker payudara, salah satunya melalui deteksi sejak dini.

Gerakan ini lebih dikenal dengan sebutan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa adanya perubahan fisik pada payudara.

Cara untuk lakukan deteksi dini juga cukup mudah. Raba seluruh permukaan payudara Anda, rasakan apakah terdapat benjolan. Lalu  amati dengan teliti apakah ada perubahan bentuk, warna atau tekstur kulit seperti kulit jeruk.

Gerakan itu harus dilakukan dalam berbagai posisi, yaitu saat kedua tangan berada di samping tubuh, ketika kedua tangan diangkat ke atas, lalu posisi menunduk dan juga saat berbaring.

Menurut dr Yudi yang membuka praktek di Rs. Pondok Indah, waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan payudara adalah tujuh hari setelah masa menstruasi.

"Ketika wanita dalam masa haid, terjadi banyak sekali perubahan hormon pada tubuh wanita. Seperti nyeri serta timbul bengkak pada payudara. Sehingga pemeriksaan tersebut menjadi kurang efektif.  Maka baiknya pemeriksaan dilakukan tujuh hari setelah masa haid, saat hormon wanita telah kembali stabil," ucapnya.

Lebih lanjut dr. Yadi mengatakan, jika merasa ragu melakukan pemeriksaan sendiri sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter ahli.

Dr. Yadi juga memberikan saran, bagi wanita yang berusia 20-39 tahun, sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara oleh dokter dalam medical check up setidaknya tiga tahun sekali.

Setelah melewati usia 40, sebaiknya pemeriksaan klinis payudara dilakukan setidaknya sekali setahun.

Tujuan pemeriksaan ini adalah, jika ada perubahan yang mengarah pada kondisi serius agar dapat ditangani sedini mungkin.