Dulu Dituduh Bikin Gemuk, Kini Es Krim Jadi Menu Diet

Ilustrasi es krim.
Sumber :
  • Pixabay/picjumbo_com

VIVA – Selama ini, es krim kerap dijadikan kambing hitam sebagai makanan pendongkrak berat badan. Tapi belakangan, ada es krim yang menjadi komponen dari diet sehat.

Percaya atau tidak, ada diet yang dinamakan 'Diet Es Krim'. Diet ini dikatakan memiliki potensi untuk membantu menurunkan berat badan, mengurangi gejala PMS (pre menstrual syndrome), menurunkan risiko kanker usus besar dan menurunkan tekanan darah.

Tetapi, apakah diet ini benar aman atau hanya harapan kosong saja?

Dikutip dari laman The Independent, Minggu 28 Januari 2018, Diet Es krim pertama kali disebutkan dalam sebuah buku karya Holly McCord pada 2002.

McCord merupakan seorang ahli diet teregistrasi dan mantan editor nutrisi di majalah Prevention.

Di dalam bukunya, McCord mendorong orang-orang untuk mengonsumsi seporsi es krim setiap hari sebagai bagian dari pola makan, tetapi selama diiringi juga dengan cara makan yang sehat.

Lebih tepatnya, McCord menyarankan untuk mengonsumsi 1.250 kalori sehari, dengan tambahan seporsi es krim dengan jumlah akhir mencapai 1.500 kalori.

Pada Desember tahun lalu, Departemen Kesehatan Inggris, mengeluarkan panduan baru yang menyatakan bahwa warga harus mencapai asupan kalori 1.800 sehari, berkebalikan dengan jumlah yang sebelumnya direkomendasikan, yaitu 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 kalori untuk pria.

Jika Anda membakar kalori lebih dari kalori yang Anda makan, kemungkinannya adalah berat badan Anda akan turun. Tetapi, apakah mengikuti metode diet seperti diet es krim adalah pilihan yang bijak?

McCord percaya bahwa menambahkan es krim ke dalam pola makan Anda akan membuat Anda tidak begitu sedih ketika harus memakan dengan porsi yang lebih sedikit dari biasanya, selain itu makanan penutup ini juga kaya akan kalsium.

Meski es krim dianggap sebagai makanan lezat tapi membuat merasa bersalah setelahnya, beberapa studi menunjukkan bahwa ada manfaat terbukti dari mengonsumsi es krim secara rutin.

Tahun 2016, sebuah studi yang dilakukan oleh Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School menyimpulkan bahwa meningkatkan konsumsi produk olahan susu bisa membantu wanita paruh baya dan lansia menjaga berat badan yang sehat.

Selain itu, sebuah studi di tahun 2005 yang dilakukan oleh Centre of Neuroimaging Sciences di Institute of Psychiatry di London menemukan bahwa mengonsumsi es krim bisa membuat Anda bahagia, karena es krim bisa membangkitkan zona kenikmatan di otak.

Namun, meskipun banyak yang pro terhadap konsumsi makanan ini, mengikuti metode diet ini bisa berpotensi memberikan konsekuensi yang merusak.

University of Pittsburgh Medical Centre memberi peringatan bahwa mencoba mengikuti dengan tekun tren diet bisa menyebabkan kontrol berat badan yang buruk dalam jangka lama, sehingga meningkatkan risiko menderita pengakit kronis dan menghilangkan kemampuan atletik Anda.

Yang terpenting adalah Anda mengikuti diet seimbang dan bergizi, yang melibatkan makan dengan sehat, serta diikuti juga memberikan Anda makanan yang disukai ketika ingin memakannya, tidak ada syarat apapun.