Keren, Bocah Difabel Ini Ciptakan Tangan Buatan 3D
- youtube
VIVA – Bocah bernama Cameron Haight, lahir dengan cacat genetik sehingga memengaruhi kondisi jari jarinya yang menyatu satu sama lain.
Anak berusia lima tahun, dari Charlotte di North Carolina, Amerika Serikat ini mengalami kondisi Amniotic Band Syndrome dan menjalani 15 kali operasi untuk memisahkan ruas jari-jarinya.
Dilansir laman Metro.co.uk, Amiotic Band Syndrome adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika jumlah cairan ketuban dalam rahim terlalu sedikit, sehingga tidak sepenuhnya membungkus badan janin. Kurangnya cairan ketuban bisa terjadi akibat selaput ketuban yang rusak atau sobek sebagian.
Hal ini dapat menyebabkan jaringan tubuh bayi yang tidak tertutupi cairan ketuban jadi gagal berkembang akibat tidak kebagian asupan makanan dari cairan ketuban. Hal itu menyebabkan beberapa bagian tubuh mengalami kecacatan.
Dalam beberapa kasus, bagian tubuh janin yang rusak tersebut bahkan harus diamputasi meskipun ia masih berada di dalam kandungan.
Cameron salah satu yang beruntung masih memiliki tangan yang hampir utuh saat lahir, hanya bentuknya kurang sempurna. Meski demikian, semangatnya untuk menjalani hidup lebih besar dari anak-anak seusianya.
Hidup dalam keterbatasan, ternyata malah membuat sisi kreatif Cameron keluar. Ia mencoba merakit sebuah tangan buatan 3D dari plastik, yang mirip robot. Bukan tangan biasa, desainnya dibuat agar bisa menggenggam dan melakukan aktivitas.
Setelah tangan 3D yang membantu mengubah hidupnya sendiri, Cameron memutuskan untuk membantu anak-anak lain dengan kondisi yang memiliki kelainan bentuk pada jari tangan dan kaki.
Dia telah merancang dan membuat tangan buatan untuk anak-anak dengan kelainan anggota tubuh, bahkan membuat pegangan khusus yang unik.
Desainnya yang baru-baru ini yang dia namakan, Imagine Tool 5000, membantu anak-anak tanpa jari tangan atau tangan untuk memiliki masa kanak-kanak normal dan bisa memegang senjata api, bolpoin, pensil.
Cameron pertama kali membuat tangan bantu 3D dengan ibunya Sarah. Proses pembuatannya memakan waktu lebih dari 48 jam. Meski masih anak-anak, Cameron sangat bersungguh-sungguh mengerjakan proyeknya, termasuk merancang dan merakitnya. Saat ini mereka telah membuat lebih dari 44 perangkat untuk anak-anak di Amerika, Kanada dan Jepang.