Studi: Ternyata Uang Tidak Bikin Bahagia
- Pixabay
VIVA – Memiliki banyak uang mungkin bisa meningkatkan kesehatan dan standar kehidupan. Tapi menurut studi terbaru, hal itu tidak bisa membuat seseorang bahagia.
Orang-orang yang menghasilkan lebih banyak uang cenderung menjadi orang yang sombong dan egois, sementara mereka yang berpenghasilan rendah cenderung kaya akan cinta dan kasih. Studi ini bertolak belakang dengan anggapan lama yang mengatakan uang dapat menjadi kunci untuk kebahagiaan yang lebih besar.
Hal ini karena orang-orang di akhir spektrum sosioekonomi memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami emosi yang berfokus pada diri mereka sendiri, khususnya, kepuasan dan kebanggaan dan juga hiburan. Di sisi lain, orang-orang yang kurang memperoleh kesenangan lebih besar dalam hubungan mereka, lebih cenderung memberikan emosi yang berfokus pada orang lain, yaitu kasih sayang dan cinta.
Individu yang tidak kaya secara materi juga mengalami lebih banyak kekaguman dan keindahan pada dunia sekitar mereka, kata peneliti. Demikian dilansir dari laman Indian Express, Rabu, 20 Desember 2017.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kekayaan tidak secara pasti terkait dengan kebahagiaan," kata penulis utama Paul Piff dari University of California, Irvine.
"Meski individu yang lebih kaya dapat menemukan hal positif yang lebih besar dalam prestasi, status dan pencapaian individu mereka, orang-orang yang kurang kaya tampaknya menemukan lebih banyak hal positif dan kebahagiaan dalam hubungan mereka, kemampuan mereka untuk merawat dan terhubung dengan orang lain," ucap Piff.
Untuk studi ini, tim peneliti melakukan survei terhadap 1.519 orang, yang menjawab serangkaian pertanyaan berdasarkan tujuh emosi, yaitu perasaan senang, kagum, sayang, puas, antusias, suka dan bangga, yang ketujuhnya dianggap sebagai inti dari kebahagiaan. (hd)