Belum Butuh, Alasan Orang Tak Punya Asuransi

Ilustrasi mengelola keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Tren masyarakat terkait dengan kesadaran untuk menggunakan asuransi cenderung meningkat. Salah satunya terlihat dengan bertambahnya nasabah pengguna asuransi.

Menurut Himawan Purnama, Senior Manager Product Development Prudential Indonesia, semakin banyak orang yang sadar pentingnya asuransi.

"Nasabah kita itu lebih dari 2,1 juta untuk yang kesehatan, dan ini juga selalu meningkat trennya tiap tahun," ujar Himawan kepada VIVA.co.id, saat ditemui baru-baru ini.

Meski begitu, ia tak menampik bahwa masih banyak pula masyarakat yang belun teredukasi dan menyadari pentingnya asuransi. Menurutnya, penyebabnya beragam. Tapi yang paling utama, karena merasa belum membutuhkan asuransi.

"Seringkali belum butuh. Padahal belum butuh itu (sebetulnya) saat dia paling membutuhkan,” katanya.

Ia menjelaskan, banyak orang yang pada akhirnya merasa butuh asuransi, namun seringkali sudah terlambat.

“Ketika orang merasa butuh itu seringkali mereka terlambat. Prinsipnya semua sama. Sama seperti sedia payung sebelum hujan, atau pakai helm sebelum kecelakaan. Nanti kalau sudah kecelakaan siapa yang bisa selamatkan,” ucap Himawan menambahkan.

Sementara itu, Widyananto Sutanto, Vice President Corporate Communications Prudential Indonesia, mengatakan masih banyak ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar, dan hanya bersumber dari kabar yang tidak jelas.

"Dengar kata asuransi belum terlalu tahu, tapi sudah (bilang), ‘katanya susah dan agen itu ngejar-ngejar. Dia tidak sempat nanya ke dirinya sendiri, bahwa kita itu butuh," kata dia.

Himawan juga menambahkan, di luar negeri banyak yang menjadikan asuransi sebagai sebuah investasi masa depan. Banyak orang di dunia yang mulai sadar bahwa asuransi juga merupakan kebutuhan mendasar.

“Kalau di luar negeri, awareness itu banyak yang merasa investasi, bukan lagi kebutuhan tersier, bahwa itu basic needs," ujarnya menambahkan. (one)