Aksi Inspiratif LMP, Wujud Kepedulian di Tengah Bencana Glodok
- ist
Jakarta, VIVA – Kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dari nilai-nilai solidaritas dan gotong royong. Dalam berbagai situasi, baik itu dalam menghadapi bencana maupun tantangan lainnya, semangat saling membantu menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan membangun kebersamaan.
Hal ini terlihat dalam aksi solidaritas yang digelar Ketua Umum Laskar Merah Putih (LMP), H.M. Arsyad Cannu, untuk korban kebakaran di Pertokoan Glodok, Jakarta Barat. Scroll lebih lanjut ya.
Aksi tersebut tidak hanya menjadi bukti kepedulian terhadap sesama, tetapi juga menjadi ajakan bagi masyarakat luas untuk kembali menjunjung nilai-nilai kebersamaan. Dalam sambutannya, Arsyad menyampaikan bahwa semangat persatuan dan solidaritas adalah fondasi utama yang harus terus dijaga, baik dalam organisasi maupun kehidupan bermasyarakat.
Ketika kebakaran melanda Glodok, duka bukan hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh masyarakat yang memiliki empati. Dalam situasi seperti ini, aksi nyata seperti yang dilakukan Laskar Merah Putih menjadi simbol setiap individu memiliki peran dalam meringankan beban sesama.
"Ayo kita lupakan masa lalu, saatnya LMP melangkah ke depan membantu pemerintah terpilih, mengawal semua program berjalan lancar, dan mengatasi sejumlah masalah, termasuk membantu korban kebakaran Glodok Plaza,” ujar Arsyad.
Arsyad juga menekankan pentingnya persatuan untuk memperkuat kemampuan organisasi dan masyarakat dalam memberikan kontribusi yang lebih besar. Dalam sambutannya, ia mengimbau seluruh kader Laskar Merah Putih untuk melupakan perbedaan dan menjadikan kebersamaan sebagai prioritas.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk mempererat tali persatuan. Perbedaan yang ada bukanlah penghalang, melainkan kekuatan jika kita bersatu demi kepentingan organisasi dan masyarakat luas,” tegasnya.
Harapan Arsyad agar penanganan korban kebakaran Glodok dilakukan dengan tepat juga menunjukkan pentingnya gotong royong yang terarah dan terorganisasi.
"Kita tunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian siapa saja korbannya, biar tidak salah ketika bantu untuk santunannya," katanya.