dr Tirta Singgung Dokter yang Suka Pamer Kekayaan: Gak Boleh, Gak Mungkin Bisa!

Dokter Tirta ungkap sisi gelap profesi dokter
Sumber :
  • Instagram/@dr.tirta

Jakarta, VIVA – Dokter Tirta angkat bicara mengenai fenomena dokter di Indonesia yang kerap menunjukkan kekayaan mereka kepada publik. Belakangan ini, masalah antar dokter kerap menjadi perbincangan terutama dokter kecantikan seperti perseteruan Richard Lee dan Doktif. Tidak sedikit yang menuding mereka hanya bersaing secara bisnis hingga menjatuhkan satu sama lain meskipun keduanya sama-sama menyandang status sebagai dokter. 

Ditanya oleh Denny Sumargo, apakah boleh seorang dokter menyatakan dirinya sebagai orang terkaya di Indonesia, Dokter Tirta menjawab dengan tegas bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan karena melanggar etika. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

"Saya bilang, saya pengen jadi dokter terkaya di Indonesia, misalnya," kata Denny Sumargo, mengutip video YouTubenya, Selasa 14 Januari 2025. 

"Nggak boleh, nggak mungkin bisa," jawab Dokter Tirta. 

Sebenarnya, seorang dokter boleh mempunyai kekayaan berlimpah baik berupa aset apapun. Hanya saja, ada aturan yang melarang mereka mendeklarasikan diri sebagai orang kaya berkat pekerjaannya sebagai dokter. Ada sumpah yang dilakukan oleh para dokter agar mereka tidak bersikap sembarangan di hadapan masyarakat.

"Jawabannya, apakah dokter itu boleh kaya? Jawabannya, boleh. Boleh kaya. Tapi kalau dia terang-terangan ngomong, 'Saya dokter bekerja demi uang' (tidak boleh)," kata Dokter Tirta.

Menurut Dokter Tirta, jika para dokter bersaing untuk mendapatkan kekayaan maka pekerjaan mereka yang seharusnya menangani pasien bisa teralihkan. Karena terlalu fokus mengejar kekayaan, maka para dokter akan bersaing mendapatkan pasien sebanyak-banyaknya hingga menjadikan pasien sebagai objek bisnis. Rekan sesama dokter pun bisa jadi dianggap sebagai pesaing karena tujuannya bukan membantu menyembuhkan pasien melainkan meraup keuntungan secara pribadi.

"Makanya dikontrol dengan sumpah pengabdian. Kalau semua dokter ingin memperkaya dirinya secara bebas, ya dia akan bersaing secara bebas. Dia akan menganggap sejawatnya bukan saudara dong," kata Dokter Tirta.

"Kita kan jasa, kita service. Bisnis itu ada produk dan service. Berarti kita menawarkan jasa yaitu mengobati orang sehingga meminimalisir. Dokter itu tidak menyembuhkan, kita garis bawahi ya. Dokter adalah membantu proses penyembuhan sehingga meminimalisir terjadi hal yang buruk," jelasnya. 

Selain itu, dokter juga sudah memiliki pendapatan yang tetap dari pekerjaannya sehingga disumpah untuk tidak memperkaya diri secara pribadi dari pekerjaan tersebut.

"Nomor dua, dokter itu dapat income. Makanya ada sumpah yang namanya memperkaya diri itu, kenapa? Kalau dokter ini fokusnya hanya mencari uang, berarti sejawat ini dianggap saingan dong, kompetitor. Nggak boleh dong kalau gitu caranya berarti sejawat bukan saudara," paparnya. 

Dokter Tirta menegaskan jika ada dokter yang berniat memperkaya diri sendiri, maka sebaiknya beralih profesi menjadi pengusaha saja. Sebab dengan menjadikan profesi dokter sebagai bisnis, rekan sejawat akan menjadi kompetitor dan berpotensi menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan di lingkup kedokteran seperti rebutan pasien.

"Kalau kamu memang tujuannya uang, jadilah pengusaha. Tapi kalau kamu menjadikan dokter ini sebagai sangat super kaya raya, kamu berpotensi menganggap sejawatmu saingan dan kamu akan potensi tidak akan memberikan pasien ke sejawatmu. Kamu monopoli semua, semua orang sakit top kamu ambil semua. Jadi temanmu nggak dapat pasien," ujar Dokter Tirta.