Joglo Lawas Jadi Saksi Inspirasi Kebangkitan Penyintas Stroke

Perhimpunan Penyintas Stroke Indonesia
Sumber :
  • Ist

Yogyakarta, VIVA – Persatuan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI) cabang Jogjakarta, Semarang, dan Magelang yang dipimpin oleh Jati Suryanto, menggelar acara kebersamaan yang istimewa di Joglo Lawas Alun-Alun Utara Jogjakarta. Acara ini juga melibatkan pasien disabilitas dari komunitas Indo Peduli Adelaide yang berdomisili di Jogja.  

Rombongan tamu dari Jakarta yang dipimpin oleh Maria Rosa Shinta, disambut dengan meriah oleh peserta acara. Kehadiran mereka semakin spesial dengan hadirnya Kapolresta Jogjakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, , yang mewakili Kapolda Jogjakarta Irjen Pol Suwondo Nainggolan. Scroll lebih lanjut ya.

Kemeriahan acara ditambah dengan penampilan tarian sederhana yang dipandu langsung oleh Maria Rosa. Tarian tersebut menjadi simbol bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk berkarya dan beraktivitas.

Jati Suryanto, yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah, berbicara tentang dedikasinya dalam mengembangkan cabang-cabang PPSI hingga ke pelosok pedalaman. Saat ini, anggota PPSI telah mencapai lebih dari 6 ribu orang.

“Dengan acara jalan-jalan seperti ini, semoga bisa memotivasi dan memberikan semangat bahwa stroke tidak menghalangi aktivitas, bahkan hingga perjalanan ke luar kota seperti Semarang, Jogja, dan Bandung,” ujarnya.  

Pengurus PPSI memberikan apresiasi khusus kepada Maria Rosa dan Phillips Gunawan atas ide-ide mereka yang inovatif untuk mendukung para penyintas stroke.

"Semoga program ini semakin guyub dan bermanfaat, baik bagi para stroker maupun masyarakat luas," tambahnya.

Ilustrasi penyandang disabilitas.

Photo :
  • Pixabay

Phillips Gunawan, mantan CEO PT Tempo Scan Pacific, menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kaum disabilitas. 

“Mengharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan para kaum disabilitas. Baik dari fasilitas umum seperti jalanan untuk disabilitas, transportasi, juga fasilitas kesehatan. Untuk BPJS, semoga lebih mudah diakses oleh mereka tanpa harus bersusah payah antre atau berpindah-pindah faskes rujukan,” kata Phillips.