Hati-Hati! Ini Bahaya Memasak Air Panas dengan Teko Plastik yang Harus Kamu Ketahui
- Freepik.com//Freepik
VIVA – Di Indonesia, penggunaan teko plastik untuk memasak air panas adalah pilihan yang populer karena harganya yang terjangkau dan kemudahan penggunaannya. Namun, tahukah kamu bahwa di balik kenyamanan tersebut, ada berbagai bahaya yang mengancam kesehatan dan lingkungan?
Banyak orang yang belum menyadari risiko kesehatan yang dapat timbul dari kebiasaan ini. Plastik yang sering kita anggap aman justru bisa mengancam tubuh kita, terutama saat terpapar suhu panas. Dalam artikel ini, kita akan mengungkapkan bahaya tersembunyi dari penggunaan teko plastik untuk memasak air panas dan mencari tahu solusi yang lebih aman untuk menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan.
Bahaya Memasak Air Panas dengan Teko Plastik
Memasak air panas menggunakan teko plastik bisa melepaskan lebih dari 10 juta partikel mikroplastik dalam satu liter air yang mendidih. Ini adalah temuan yang mengejutkan dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Food.
Mikroplastik ini bisa berpindah ke minuman seperti teh, kopi, atau bahkan makanan yang menggunakan air mendidih tersebut. Lantas, apa akibatnya jika kita mengonsumsi mikroplastik dalam jangka panjang?
Zat ini dapat terakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius, seperti masalah hormonal, kanker, dan bahkan kemandulan. Bayangkan jika kita dan keluarga kita secara tidak sengaja mengonsumsi mikroplastik setiap kali menggunakan teko plastik.
Bukan hanya orang dewasa yang terancam, bahaya ini juga bisa memengaruhi bayi. Penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang diberi susu formula dalam botol plastik dapat menelan hingga 2,6 juta partikel mikroplastik setiap harinya.
Ketika botol plastik disterilkan dengan air panas, jumlah mikroplastik yang terlepas semakin meningkat. Apakah kamu ingin anak-anak atau bayi yang kita cintai terpapar zat-zat berbahaya ini? Tentu saja, tidak.
Selain risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi mikroplastik, ada juga bahaya dari bahan kimia lain yang dapat dilepaskan oleh plastik saat terpapar suhu tinggi, seperti Bisphenol A (BPA). Zat ini sering ditemukan dalam plastik dan berpotensi mengganggu sistem endokrin tubuh, yang bisa mengarah pada gangguan reproduksi dan peningkatan risiko kanker.
Dampak Lingkungan dari Penggunaan Teko Plastik
Selain bahaya bagi kesehatan, penggunaan teko plastik juga membawa dampak serius bagi lingkungan. Plastik adalah salah satu bahan yang paling sulit terurai di alam. Satu ton plastik membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk terurai sepenuhnya.
Bayangkan jika kita tidak segera beralih dari penggunaan plastik ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Teko plastik yang dibuang begitu saja akan menjadi bagian dari pencemaran lingkungan yang semakin parah. Limbah plastik, termasuk teko plastik yang sudah tidak terpakai, terus menumpuk dan merusak ekosistem kita. Plastik yang mencemari lautan dan tanah juga berdampak buruk pada kehidupan satwa dan tanaman.
Kenyataannya, banyak negara kini sudah mulai melarang produksi dan penggunaan peralatan plastik berbahaya, termasuk teko plastik, untuk melindungi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Apakah Indonesia akan terus mengabaikan masalah ini, ataukah kita siap untuk melakukan perubahan yang lebih baik?
Alternatif Aman untuk Memasak Air Panas
Jika kita ingin menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh teko plastik, ada beberapa alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Salah satu pilihan terbaik adalah teko stainless steel. Teko berbahan stainless steel sangat tahan lama dan tidak akan melepaskan partikel berbahaya ke dalam air panas.
Bahan ini juga mudah dibersihkan, tidak berbau, dan lebih tahan terhadap panas tinggi dibandingkan plastik. Selain itu, material stainless steel lebih ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan memiliki umur pakai yang jauh lebih lama daripada plastik. Selain stainless steel, teko kaca juga merupakan alternatif yang sangat baik.
Kelebihan lainnya adalah teko kaca memberikan rasa air yang lebih murni, karena tidak ada interaksi kimia antara air dan bahan pembuat teko. Kelemahan dari teko kaca memang lebih berat, tetapi jika mempertimbangkan kesehatan, itu adalah pilihan yang jauh lebih baik.
Teko keramik juga dapat menjadi pilihan yang aman. Teko keramik tidak mengandung bahan berbahaya dan memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu tinggi. Meskipun lebih berat dan mudah pecah, teko keramik tetap menjadi pilihan yang lebih aman untuk digunakan dibandingkan dengan teko plastik.
Tips Memilih Peralatan Masak yang Aman
Saat memilih peralatan masak, pastikan kamu memperhatikan bahan dan kualitasnya. Pilihlah peralatan yang terbuat dari bahan yang tahan panas, seperti stainless steel, kaca borosilikat, atau keramik. Hindari menggunakan plastik untuk peralatan yang terpapar suhu tinggi, karena plastik bisa melepaskan partikel berbahaya seperti mikroplastik atau BPA.
Sebagai tambahan, pastikan peralatan yang kamu pilih memiliki label "BPA Free" atau "Food Grade" untuk memastikan keamanannya. Dengan memilih peralatan masak yang tepat, kamu tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.