Trauma Hubungan Masa Lalu Bisa Merusak Percintaan Sekarang, Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya Berdasarkan Psikologi

Ilustrasi pasangan yang mengalami masalah dalam hubungan
Sumber :
  • shutterstock

Jakarta, VIVA – Trauma hubungan masa lalu seringkali menjadi masalah yang menghantui hubungan dengan seseorang yang baru.

Tanpa disadari, pengalaman buruk seperti perselingkuhan, pelecehan emosional, atau kekerasan fisik dapat memengaruhi cara seseorang bersikap terhadap pasangan saat ini.

Hal ini kerap terlihat dari perilaku yang penuh kecurigaan, kecemasan berlebih, hingga reaksi emosional yang tidak proporsional.

Dilansir Psychology Today, Psikolog Jill P. Weber menjabarkan, seseorang yang mengalami trauma di masa lalu akan membagun respons dan pertahanan secara natural untuk menghindari pengulangan kejadian yang sama pada hubungan sebelumnya.

Namun dampak buruknya, respons dan pertahanan tersebut membawa dampak buruk yang mengakibatkan Anda merasa insecure, posesif, dan mulai membanding-bandingkan atau menyamakan pasangan yang sekarang dengan pasangan-pasangan sebelumnya.

Psikolog Jill P. Weber dampak trauma masa lalu terhadap hubungan percintaan dan tanda-tandanya, diantaranya:

1. Panik Ketika Pasangan Tidak Bisa Dihubungi

Psikolog Jill P. Weber menjelaskan, Pengalaman dikhianati di masa lalu dapat membuat seseorang panik saat pasangan tidak membalas pesan atau sulit dihubungi.

Daripada membiarkan diri Anda terlibat dalam perilaku yang sia-sia ini, mundurlah dan atasi rasa sakit yang Anda derita dalam hubungan terakhir Anda.

Sebab perilaku ini tidak akan benar-benar membantu Anda merasa aman dan tenang, tetapi malah menimbulkan lebih banyak kecemasan.

"Pertimbangkan untuk berbicara dengan pasangan baru Anda tentang bagaimana Anda dikhianati dan apa yang Anda butuhkan untuk merasa aman dalam hubungan Anda saat ini," kata Psikolog Jill P. Weber dikutip Psychology Today pada Jumat 6 Desember 2024.

2. Terpicu oleh Tindakan Pasangan

Jika pasangan sekarang mengatakan atau melakukan sesuatu yang mirip dengan perilaku pasangan sebelumnya, trauma masa lalu bisa memicu rasa khawatir yang tidak berdasar.

Sayangnya pemicu yang membuat Anda menjadi 'trigger' atau paranoid karena takut akan melakukan hal yang sama.

Jika Anda merasakan hal tersebut dan merasa paranoid, cobalah untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda alih-alih menyalahkannya atau lari.

3. Rasa Berlebihan terhadap Konflik

Dalam hubungan baru, konflik kecil bisa terasa seperti bencana besar. Ketakutan akan pengulangan trauma membuat seseorang sulit menilai situasi secara objektif.

Anda mungkin panik atau hidup dalam keadaan takut membuat pasangan Anda kesal. Maka dari itu berusahalah untuk memperhatikan bagaimana pasangan Anda mengkomunikasikan kekesalan kepada Anda.

Alih-alih menganggapnya hal yang sama, carilah perbedaannya, apakah dia lebih peka terhadap Anda, atau apakah dia masih dapat melihat kebaikan dalam diri Anda bahkan ketika kesal dengan Anda?

Sebab semua pasangan memiliki konflik, dan bahkan jika seseorang kesal, Anda dapat menyelesaikannya tanpa menjadi krisis.

4. Sensitivitas terhadap Sentuhan Fisik

Jika pernah mengalami kekerasan fisik dalam hubungan sebelumnya, sentuhan fisik dari pasangan baru bisa terasa mengancam, meskipun tidak bermaksud demikian.

Banyak orang dalam situasi ini meninggalkan hubungan dengan memutuskan hubungan dan tidak peduli.

Sebelum memasuki hubungan romantis yang baru, pertimbangkan bahwa tubuh dan otak Anda perlu waktu untuk pulih agar merasa aman lagi.

Cara Mengatasi Trauma Masa Lalu

Agar hubungan tidak rusak oleh trauma, penting untuk mengenali dan mengatasinya. Berikut langkah-langkahnya:

1.Komunikasikan dengan Pasangan

Ceritakan pengalaman masa lalu kepada pasangan dan bagaimana hal itu memengaruhi perilakumu. Pasangan yang peduli akan berusaha memahami dan mendukung proses pemulihan.

2. Evaluasi Pemicu secara Rasional

Ketika merasa terpicu, tanyakan pada diri sendiri apakah reaksimu berdasarkan fakta atau ketakutan. Jika tidak ada bukti konkret pasangan bertindak salah, coba kendalikan emosi dan fokus pada kenyataan saat ini.

3. Perhatikan Perbedaan antara Masa Lalu dan Sekarang

Pasangan sekarang mungkin memiliki karakter yang sangat berbeda dengan pasangan sebelumnya. Fokuslah pada tindakan positif yang dia lakukan untuk membangun kepercayaan.

4. Pertimbangkan Terapi atau Konseling

Berbicara dengan psikolog atau terapis dapat membantu mengenali pola yang tidak sehat dan memberikan strategi untuk mengatasinya. Terapis seperti Esther Perel, yang dikenal melalui bukunya Mating in Captivity, menyarankan terapi pasangan untuk menyembuhkan luka bersama.