Menelusuri Makna Kebaya, Lebih dari Sekadar Busana Adat

 Buku Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan resmi diluncurkan di Jakarta
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA –  Buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan resmi diluncurkan di Jakarta, Selasa, 26 November 2024. Penyusunan buku tersebut dipimpin pegiat budaya Miranti Serad dan Emi Wiranto berdasarkan riset, wawancara mendalam pada para tokoh, pakar sejarah, antropologi budaya dan para pewaris tradisi kebaya, untuk memastikan konten buku tidak hanya akurat, namun juga mampu menyampaikan esensi kebaya secara mendalam. Buku ini juga dilengkapi dengan foto-foto yang dikurasi secara rinci, menjadikannya tak sekadar informatif namun juga artistik. Hal yang istimewa, buku ini menyematkan Kode QR di berbagai ulasan, agar pembaca dapat mengakses video secara digital untuk mendapatkan visualisasi bahasan tentang kebaya.

Miranti menerangkan, buku ini mendokumentasikan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menjadi salah salah satu fokus bersama Emi Wiranto dalam penyusunan buku ini. Menurut Miranti, kebaya di Indonesia benar-benar sudah menjadi bagian dari perempuan dan masyarakat Indonesia. Buktinya, kebaya dikenakan dalam berbagai kegiatan dan acara baik formal maupun nonformal.

 Buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan resmi diluncurkan di Jakarta

Photo :
  • istimewa

Hal yang tak kalah penting, lanjut Miranti, upaya pelestarian kebaya juga dilakukan dan didukung semua pihak. Misalnya ada aturan dari pemerintah yang mengatur tentang penggunaan busana nasional. "Ketika bicara soal busana khususnya perempuan, kita tidak akan pernah bisa lepas dari kebaya. Hampir tiap wilayah di Indonesia busa busana khas masing-masing. Kebaya di tiap-tiap wilayah juga punya ciri khas masing-masing," ucap Miranti.

Kebaya, kata Miranti, juga terus hidup dan menghidupi. Miranti menjelaskan, kebaya juga turut berkontribusi pada sektor ekonomi masyarakat, misalnya UMKM. Dia menyontohkan, dengan semakin banyaknya perempuan Indonesia yang berkebaya dalam keseharian, hal itu menggerakan ekonomi para penjahit, pedagang di pasar- pasar tradisional hingga pasar modern, bahkan persewaan-persewaan busana dan asesorisnya.

"Kebaya yang terus hidup, bertransformasi dan mengikuti perkembangan zaman membuatnya bisa menghidupi. Kami percaya, kebaya akan terus lestari dan makin membumi di Tanah Pertiwi," tandasnya.
Di sisi lain, ucapnya, buku ini awalnya dimaksudkan sebagai 'dossier' atau dokumen untuk melengkapi pengajuan kebaya sebagai warisan budaya adiluhung Indonesia kepada UNESCO agar diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Heritage) Dunia, kemudian meluas menjadi sebuah dokumentasi tentang daya dan upaya gigih perempuan Indonesia untuk keberlanjutan sebuah busana adati bernama kebaya di wilayah-wilayah Nusantara, serta usaha dan aktivitas komunitas penggiat kebaya untuk terus menjaga dan menghormati warisan budaya luhur ini dan melestarikannya hingga ke masa depan dan generasi mendatang.

 Buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan resmi diluncurkan di Jakarta

Photo :
  • istimewa

"Kebaya adalah salah satu ikon budaya Indonesia yang menunjukkan keindahan dan kearifan lokal bangsa kita. Buku ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata Tim Nasional Kebaya Indonesia dalam menjaga Kebaya tetap hidup di tengah gempuran budaya global," jelas Miranti.

Miranti berharap setiap perempuan yang membaca buku ini akan merasakan kebanggaan besar saat mengenakan kebaya dengan memahami cerita dibalik setiap ragam kebaya dengan keindahan pada desain, jahitan dan detail ragam hias bersamanya.

Rilis buku "Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan" semoga dapat memastikan Kebaya akan terus dan tetap selaras dengan perkembangan zaman, serta dicintai, dihormati dan dikenakan oleh perempuan Indonesia dari segala generasi.