Ustaz Hanan Attaki Sebut Gibah diperbolehkan, Seperti Apa?
- Freepik/drobotdean
Jakarta, VIVA – Gibah atau kegiatan menggunjing, bergosip tentang seseorang tentang isu-isu negatif. Tak jarang yang dibicarakan juga hal-hal untuk mencari kesalahan orang lain dan disebarkan kepada orang lain dengan maksud menyudutkan orang tersebut.
Perilaku gibah sendiri dilarang dalam agama karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Allah SWT mengibaratkan gibah seperti memakan daging saudaranya sendiri.
Namun, ustaz Hanan Attaki menyebut ternyata ada gibah yang diperbolehkan. Seperti apa penjelasannya? Dalam potongan video yang diunggah dalam akun instagram resmi miliknya, gibah diperbolehkan jika terdapat kemungkaran atau merugikan.
"Ada gibah yang dibolehkan, apa? Gibah karena ada kemungkaran, satu. Boleh kita membicarakan kejelekan seseorang yang sifatnya munkar, membahayakan orang lain, termasuk merugikan perusahaan, termasuk orang-orang yang merugikan teman-teman di circlenya. Itu kan yang sifatnya sesuatu yang membahayakan, merugikan orang lain," ujar ustaz Hanan Attaki.
Namun, diungkap ustaz Hanan Attaki, kegiatan gibah tersebut diperbolehkan selama tidak berlebihan dalam hal ini porsinya dan orang yang mendengarnya maka tidak dipermasalahkan.
"Hanya yang membutuhkan saja, tidak perlu menjadi gosip satu kantor, hanya yang membutuhkan saja. Kalau perlu yang membicarakannya tim HRD ini secara terpisah, jangan digabungin karena kalau digabungin nanti jadi gosip sekantor, kan kasian orangnya. Tapi kalau dipisah-pisah yang tahu cuman HRD aja yang lain enggak tahu, kecuali apa yang dia tahu enggak lebih dari itu," jelas ustaz Hanan Attaki.
Beliau juga mengungkap bahwa gibah tersebut hanya dilakukan dengan orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan tersendiri. Sementara lainnya tidak perlu mengetahui hal tersebut, misalnya dalam sebuah perusahaan hanya tim HRD saja untuk kepentingan perusahaan. Hal ini juga dimaksudkan untuk meminimalisir gibah yang berlebihan.
"Kan ini informasinya saling melengkapi nih biarkan yang informasi secara utuh itu hanya tim yang punya kebutuhan untuk itu. Sisanya mereka hanya menyampaikan yang mereka tahu, dan tidak tahu lebih dari itu, ini masalah teknis ya. Jadi itu sedikit bisa meminimalisir gibah yang berlebihan," jelasnya.