Terpopuler: Cara Mengelola Pakaian Bekas hingga Bentuk Puting Tanda Kanker Payudara
- Pixabay/pexels
Jakarta, VIVA – Memiliki lemari pakaian yang penuh dan sesak pasti akan membuat stres dan rasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, pahamilah cara cerdas mengelola pakaian bekas agar lebih bermanfaat. Di samping itu, kanker payudara bisa diketahui lewat bentuk puting yang tidak biasa.
Sejumlah berita menjadi trending topik di sepanjang hari ini. Berikut ini adalah 5 artikel terpopuler di kanal Lifestyle VIVA edisi Kamis 17 Oktober 2024.
5 Cara Cerdas Mengelola Pakaian Bekas, Yuk Cobain!
Lemari pakaianmu penuh sesak, tapi sayang untuk dibuang karena masih banyak baju yang kondisinya masih bagus? Masalah ini bukan hanya sekedar soal ruang, tetapi juga mencerminkan gaya hidup konsumtif yang semakin marak di Indonesia. Pembuangan pakaian sembarangan juga berkontribusi pada masalah lingkungan yang semakin serius.
Baim Wong Sebut Anaknya Enggan Bertemu Paula Verhoeven, Begini Pesan Buya Yahya
Masalah dalam keluarga biasanya tidak hanya melibatkan suami dan istri saja tetapi juga anak-anaknya. Apalagi, orang tua yang sudah berpisah tentunya akan membawa dampak besar pada kondisi anak-anak termasuk komunikasi mereka dengan salah satu di antara orang tuanya.
Hati-Hati Bentuk Puting Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Payudara
Kejadian kanker payudara terus mengalami peningkatan dan pada saat ini kanker payudara berada pada urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Mengapa Anak Saya Belum Bisa Bicara?
Keterlambatan bicara pada anak merupakan isu yang semakin menarik perhatian para orang tua dan tenaga medis. Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan topik ‘Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak’ pada Selasa, 10 Oktober 2024. Spesialis Anak, dr. Fitri Hartanto memaparkan fakta-fakta penting yang perlu diketahui oleh orang tua dan masyarakat umum mengenai kondisi ini.
Hedonisme: Jebakan Kebahagiaan Semu
Kehidupan modern yang serba instan mendorong banyak orang untuk mengejar kesenangan sesaat. Gaya hidup hedonis yang boros ini tidak hanya merugikan keuangan pribadi, tetapi juga memberikan beban yang berat bagi lingkungan.