Ciri-ciri Atasan yang Bikin Stres Bawahannya, Kamu Termasuk?

Ilustrasi bos.
Sumber :
  • Halomoney.

Jakarta, VIVA – Belakangan ini isu kesehatan mental di dunia kerja begitu jadi sorotan global. Di Indonesia dalam sebuah Survei yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) pada 2020-2022 lalu tentang kekerasan dan perundungan terhadap pekerja di Indonesia.

Diketahui sebanyak 63 persen pekerja mengalami gangguan kesehatan mental berupa merasa sedih dan tidak nyaman di tempat kerja. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Beberapa alasan yang membuat pekerja merasa sedih dan tidak nyaman di tempat kerja salah satunya adalah sikap atasan yang membuat mereka stres.

Berkaitan dengan hal itu, Spesialis Kejiwaan, dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ mengungkap ada beberapa tipe atasan yang bisa membuat bawahannya stress. Apa saja? Berikut ini penjelasannya.

Ilustrasi bos toxic

Photo :
  • thesun.co.uk

"Tahun ini WHO mengangkat tema mengenai hari kesehatan jiwa sedunia yaitu bagaimana menjaga kesehatan jiwa di tempat kerja. Belakangan ini ada bahasan tipe atasan yang bikin stafnya stres," kata dia dikutip dari akun instagram pribadinya.

Beberapa ciri-ciri atau tipe atasan yang membuat stress bawahannya antara lain, pertama adalah atasan yang perfectionis. Dia menjelaskan, over perfectionis yang akhirnya membuat segala kerjaan bawahannya tidak pernah dianggap cukup.

"Kedua adalah atasan yang micrmanaging, contoh dia yang memberikan tugasnya kepada bawahan tapi dia akan over checking dan akhirnya membuat stafnya merasa 'kalau gitu mah kerjain aja sendiri'," sambungnya.

Ketiga adalah atasan yang suka adu domba. Adu domba yang dimaksudkan adalah atasan yang menyebabkan munculnya kubu-kubu di dalam timnya sendiri dengan sistem adu domba.

Ilustrasi menghadap bos.

Photo :
  • http://hanyatauaja.blogspot.com

"Keempat suka menambah load pekerjaan. Atasan yang sangat-sangat memuliakan atasannya lagi dan mengusahakan semua PR itu tercapai tapi tidak memperhatikan load pekerjaan anak buah yang sudah banyak. Akhirnya anak buah ini menjadi keteteran dengan kerjaan utamanya karena kerjaan-kerjaan yang sifatnya tambahan tapi selalu menjadi urgent karena terkait dengan isu pribadi atasannya," ungkapnya.

Dia menjelaskan jika Anda sebagai atasan dan memiliki ciri-ciri seperti di atas, dia menyarankan agar Anda melakukan konsultasi ke tenaga profesional.

"Kalau kita di level atasan dan punya ciri-ciri tersebut boleh konsultasi ya supaya kita jangan sampai menjadi penyebab orang lain enggak sehat mentalnya," ujarnya.