Menguak Rahasia di Balik Puasa Nabi Idris: Mengapa Disebut Sangat Berat?

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

Jakarta, VIVA – Ustaz Maulana belakangan menjadi sorotan pengguna media sosial. Ustaz yang dikenal melalui jargonnya 'Jamaah oh Jamaah, Alhamdulillah' ini hingga kini memilih untuk tetap sendiri pasca kepergian sang istri, Alm Nur Aliyah yang meninggal pada 2019 lalu. Keputusannya untuk bertahan tanpa pendamping setelah sang istri meninggal mendapat pujian.

Dalam sejumlah video wawancaranya yang viral di media sosial, Ustaz Maulana sempat menyebut, mendiang istrinya adalah sosok istri yang sempurna. Hal itulah yang membuatnya memilih untuk tetap sendiri. Sang Ustaz lebih memilih fokus untuk melanjutkan perjuangan istrinya mengurus anak-anaknya.

Terbaru, dalam sebuah potongan video yang viral di media sosial, ustaz Maulana mengaku bahwa selama enam tahun belakangan ini dia menjadi lebih rutin menjalankan ibadah puasa Idris. Disebutnya puasa Idris dapat menjaganya dari hawa nafsu.

"Saya setiap hari puasa. Puasa Idris yang saya lakukan salah satunya adalah bagaimana saya bisa menjaga diri. Yang namanya laki-laki, manusia, tidak mungkin (lepas dari hawa nafsu), pasti ada nafsu. Dari sinilah saya harus tekan nafsu ini dengan cara berpuasa Idris," ujarnya, seperti dikutip dari unggahan video viral akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.

Lantas apa itu puasa Idris yang dijalani ustaz Maulana? Diungkap oleh Ustaz Maulana sendiri berbeda dengan puasa Daud yang dilakukan selang-seling. Puasa Idris sendiri dikerjakan setiap hari.

"Kalau puasa Daud hari ini puasa, besok tidak. Tapi kalau puasa Idris setiap hari, bagaimana saya harus berpuasa menahan diri," sambungnya.

Sementara itu melansir laman IAIN Kudus, nabi Idris memiliki amalan puasa setuap hari di siang hari sepanjang masa dan solat sepanjang malam setelah berbuka puasa sampai matahari terbit. 

Diketahui pula berdasarkan pendapat ulama Nabi Idris dikenal menjalankan puasa Dahr atau puasa sepanjang hari tanpa putus kecuali di hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa yakni pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. 

Puasa Nabi Idris dinilai sebagai amalan yang sangat berat dan tidak disyariatkan bagi umat Nabi Muhammad SAW pada zaman sekarang. Puasa ini hanya dilakukan orang-orang tertentu yang memiliki tingkat ketakwaan tinggi pada masanya.