Tradisi Rebo Wekasan di Bogor, Tolak Bala Melalui Sedekah Ketupat

Masyarakat Bogor mengelar tradiai Rebo Wekasan untuk menolak bala. VIVA/Muhammad AR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Pada Rabu (4/9/2024) pagi, masyarakat Puncak Bogor berkumpul merayakan tradisi Rebo Wekasan di Rest Area Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar menurut kalender Islam. Pada hari ini, umat Muslim melakukan salat dan doa untuk menolak segala musibah dan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

"Pada hari Rebo Wekasan ini, kita menolak berbagai wabah dan kesulitan (tolak bala) dari musibah yang mungkin akan diturunkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, masyarakat Puncak melaksanakan berbagai amalan khusus sebagai upaya untuk mendapatkan perlindungan dan keselamatan," jelas Ustaz Muhammad Ibnu Malik.

Masyarakat Bogor mengelar tradiai Rebo Wekasan untuk menolak bala. VIVA/Muhammad AR

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

 

Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan melibatkan sedekah ketupat, yang dipelopori oleh Kyai Haji Ashari Bakom, seorang ulama dari Kampung Bakom, Bogor. Ustadz Malik menambahkan, Rebo Wekasan ini adalah budaya lokal yang diwariskan turun-temurun dan sangat bermanfaat, baik untuk umat Islam maupun bagi masyarakat umum.

Di tiga kecamatan di Bogor Selatan, Ciawi, Megamendung, dan Cisarua, Rebo Wekasan dirayakan dengan sedekah ketupat. Menjelang hari tersebut, warga membeli ketupat dan bahan lainnya, mirip dengan persiapan hari raya. Pada hari Rebo Wekasan, mereka saling bertukar ketupat antar rumah dan hanya menyajikan ketupat serta pelengkapnya.

Acara dimulai pagi hari dengan salat dan doa bersama. Setelah itu, ada sedekah ketupat di rumah-rumah tokoh agama dan masyarakat, serta di mimbar pemuda. Hidangan yang disajikan meliputi ketupat, sayur labu siam, opor ayam, rendang, goreng ikan, dan pelengkap lainnya seperti lontong (buras) dan tang tang angin.

"Kegiatan ini telah berlangsung setiap tahun dan tahun ini merupakan pelaksanaan yang ke-8. Kami juga meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bogor," ujar Bram Mulyana, Ketua Forum UMKM Kecamatan Cisarua,

Dia juga menambahkan, Ini adalah momentum bagi UMKM untuk terlibat dalam budaya makanan tradisional dan memperkenalkan produk-produk khas Puncak.

“Tradisi Rebo Wekasan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkuat kebersamaan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas,” jelasnya.