Kisah Inspiratif Malika Syakira, Seorang Penyintas Kanker yang Memiliki Mimpi Menjadi Guru Tari

Hari Anak Nasional 2024
Sumber :
  • VIVA/Helsa Alvina

Jakarta – Hari Anak Nasional tahun ini dirayakan dengan penuh semangat oleh Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) bekerja sama dengan Timezone Indonesia.

Dalam sebuah acara istimewa yang diadakan di dua lokasi berbeda, yaitu Timezone La Piazza Kelapa Gading dan Timezone Lippo Mall Puri. Acara ini bertujuan untuk memberikan momen kebahagiaan kepada lebih dari 50 anak penderita kanker, termasuk mereka yang sedang menjalani pengobatan dan penyintas.

Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah perjuangan Malika Syakira Purnama, seorang anak yang telah berjuang melawan kanker darah dan sumsum tulang, yang dikenal sebagai Limfoblastik Akut (ALL).

Hari Anak Nasional 2024

Photo :
  • VIVA/Helsa Alvina

Meski menghadapi berbagai kesulitan, cerita Malika menginspirasi dan mengingatkan kita akan kekuatan dan ketabahan manusia.

Ayah Malika, Agus, menceritakan bahwa putrinya pertama kali didiagnosis menderita kanker Limfoblastik Akut ketika masih berusia 3 tahun.

Sekarang, Malika telah berusia 9 tahun, yang berarti perjuangannya melawan penyakit ini sudah berlangsung selama 6 tahun.

Sebagai ayah, Agus mengungkapkan rasa terpukulnya ketika mengetahui bahwa Malika mengidap penyakit ini, terutama karena tidak ada riwayat keluarga yang mengidap kanker.

Hari Anak Nasional 2024

Photo :
  • VIVA/Helsa Alvina

"Sebagai orang tua, anak saya terkena kanker itu bagaikan kesamber petir, namanya juga enggak ada silsilah yang punya (keturunan) gitu," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Utara pada Selasa, 23 Juli 2024.

Meskipun menghadapi tantangan yang besar, Agus tetap memberikan dukungan penuh kepada Malika selama proses pengobatan kemoterapi yang telah berlangsung selama kurang lebih 5 tahun.

"Alhamdulillah dia sudah menjalani kemo selama 5 tahun dan sekarang masuk vaksin dan pengawasan. Untuk pengobatan kemoterapi mungkin jikalau anak saya kambuh," tutur Agus.

Di tengah perjuangannya melawan penyakit, Malika tidak kehilangan semangat untuk mengejar mimpinya. Dia bercita-cita menjadi seorang guru tari tradisional.

Bahkan, Malika telah menguasai beberapa tarian seperti Tari Ondel-Ondel dan Tari Lenggang Kangkung.

"Cita-citanya pengen jadi guru tari tradisional. Aku bisa nari tradisional, kaya Ondel Ondel dan Lenggang Kangkung," ujar Malika dengan penuh semangat.

Acara yang diadakan oleh YKAI dan Timezone Indonesia ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak penderita kanker untuk menikmati hari yang istimewa, tetapi juga menyoroti ketabahan dan inspirasi yang bisa diambil dari perjuangan mereka dalam menghadapi penyakit berat ini.