Dosen dan Mahasiswa Universitas Pancasila Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
DEPOK – Tim Pengabdi Masyarakat (pengmas) Universitas Pancasila (UP) berupaya membantu menekan angka stunting di kawasan Jakarta. Salah satunya dengan edukasi dan pencegahan stunting pada ibu-ibu di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Citra Betawi.
Wakil Dekan II Universitas Farmasi Dr. apt. Greesty Finotory Swandiny mengatakan, kegiatan ini digelar dengan melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi UP. Kegiatan ini menjadi salah satu dari tiga pilar utama perguruan tinggi, selain pendidikan dan pengajaran, serta penelitian dan pengembangan.
“Kerjasama dan kolaborasi merupakan kunci, melibatkan berbagai pihak termasuk akademisi dan instansi lainnya. Terutama, kerjasama dengan pihak Kelurahan Srengseng Sawah untuk kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat,” katanya, Kamis 18 Juli 2024.
Dari kegiatan ini memiliki implementasi konkret kerjasama dengan Balai Besar POM Jakarta dalam kegiatan rumah sehat dan peningkatan status gizi di lingkungan tertentu. Selain itu, juga terjalin kerjasama dengan lembaga dari luar negeri seperti International Islamic University Malaysia yang diwakili oleh Prof. Dr. Muhammad Tahir.
“Diharapkan kegiatan pengabdian ini tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga terintegrasi dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, khususnya dalam upaya pencegahan stunting di daerah sekitar,” ujarnya.
Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jakarta Selatan, Dr. apt. Novi Yantih menuturkan, dalam mencegah stunting perlu kerja sama banyak pihak. Baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi, lingkungan dan warga.
“Keterlibatan saya di sini selaku Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia di daerah wilayah Jakarta Selatan, itu ikut berkontribusi dalam rangkah untuk berupaya mengurangi stunting yang cukup besar terjadi di wilayah Srengseng Sawah, Jakarta ini gitu ya, dari berdasarkan data dinas kesehatan seperti itu,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi, dra. Umi Marwati menambahkan, stunting merupakan program pemerintah yang secara fakta di lapangan, beberapa wilayah mengalami kenaikan kasus. Salah satu wilayah yang terjadi fenomen tersebut adalah Kelurahan Srengseng Sawah. Di wilayah Srengseng Sawah terjadi penambahan kasus dari 30 kasus pada 2023 menjadi 49 kasus hingga pertengahan 2024.
“Nah ini faktor penyebabnya apa? Berbagai kegiatan atau berbagai program yang dilakukan pemerintah pasti sudah ada, namun realnya adalah di lapangan menjadi naik. Salah satunya yang menjadi utama itu adalah pengetahuan, kalau saya melihat ya, pengetahuan dari orang tua yang stunting. Jadi stunting itu bukan milik daripada mereka yang kurang gizi atau kurang punya biaya untuk makan,” katanya.
Dalam pencegahan stunting diperlukan pendekatan berbeda di tiap wilayah. Dengan edukasi dan pemahaman diharapkan ibu-ibu dapat memiliki pengetahuan mengenai makanan yang tepat untuk mencegah stunting.
“Setiap wilayah itu diperlukan pendekatan yang berbeda. Jadi dari kegiatan ini harapannya dapat mencari tahu bagaimana pendekatan yang tepat untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.