Kontribusi Nyata IPDN dalam Penanganan Kemiskinan dan Stunting

Rektor IPDN, Hadi Prabowo dan Ketua DPRD Kabupaten Kudus
Sumber :
  • ist

VIVA Lifestyle – Magang merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi dan profesional. Melalui program magang, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam situasi nyata di dunia kerja. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka tetapi juga meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Berikut adalah beberapa alasan mengapa magang sangat penting.

1. Penerapan Teori ke Praktik

Peserta dapat mempraktikkan teori yang dipelajari di kelas dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya. Ini membantu mereka memahami bagaimana konsep-konsep akademis diaplikasikan dalam situasi nyata.

2. Pengembangan Keterampilan Teknis dan Sosial

Magang memungkinkan peserta untuk mengembangkan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu.

3. Pemahaman Budaya Kerja

Magang memberikan wawasan tentang budaya kerja dan dinamika organisasi, yang sangat penting untuk adaptasi di tempat kerja setelah lulus.

Mengaitkan pentingnya magang dengan pelaksanaan magang di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), terlihat bahwa program magang ini dirancang dengan sangat baik untuk mengoptimalkan pembelajaran praktis bagi praja. Seperti yang dijelaskan oleh Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M, magang di IPDN merupakan bagian integral dari kurikulum yang menekankan pada penguasaan keterampilan teknis pemerintahan dengan komposisi pembelajaran 60% praktikum dan 40% teori. Selama masa pendidikan, praja IPDN diwajibkan melaksanakan empat kali magang di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari desa/kelurahan hingga provinsi/instansi vertikal.

"Magang II di Kota Agam diikuti oleh 248 praja, di Kabupaten Sanggau 125 praja, di Kabupaten Bangli 113 praja, di Kota Kotamobagu 115 praja, di Kabupaten Jeneponto 250 praja, dan di Kabupaten Jayapura 129 praja,” kata Hadi.

Dies Natalis IPDN Ke-68

Photo :
  • ist

Sebagai contoh, praktik magang I yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus memberikan pengalaman berharga bagi 535 praja pratama. Dengan tema “Melalui Magang I Kita Tingkatkan Kapabilitas Praja Pratama dalam Percepatan Penanganan Kemiskinan dan Stunting sebagai Upaya Pemahaman Peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia,” magang ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis praja, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata dalam menangani isu-isu sosial seperti kemiskinan dan stunting. Selain itu, magang ini juga memberikan kesempatan bagi praja untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial budaya setempat, seperti yang diharapkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Kudus, H. Masan, S.E., M.M.

Melalui pelaksanaan magang di berbagai daerah, IPDN tidak hanya membantu praja untuk mengembangkan keterampilan dan profesionalisme, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Pemilihan Kabupaten Kudus sebagai lokasi magang, misalnya, didasarkan pada nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi, yang menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut. Kegiatan magang ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan mutakhir terkait kemiskinan dan stunting, yang akan sangat berguna dalam perumusan kebijakan di masa depan.

Secara keseluruhan, pentingnya magang dalam pendidikan tidak dapat diabaikan. Program magang seperti yang dilakukan oleh IPDN membuktikan bahwa dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, magang dapat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman dan keterampilan berharga, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat.