Hasil Survei di AS: Semakin Mewah Pernikahan Semakin Cepat Bercerai

Ilustrasi pernikahan/pre-wedding.
Sumber :
  • Freepik/freepik.diller

VIVA – Menurut ahli ekonomi semakin mewah pernikahan maka semakin cepat bercerai. Hal itu disampaikan lewat penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 di Amerika Serikat.

Sebagian orang memang suka menggelar pernikahan mewah karena pernikahan mewah sering kali dilihat sebagai simbol status sosial mereka. Hal ini memberikan kesan kemewahan dan keberhasilan dalam hidup.

Sebagian yang lainnya mungkin merasa pernikahan yang mewah membawa rasa bahagia dan kepuasan tersendiri, karena dapat mewujudkan pernikahan yang mereka impikan.

Menggelar pernikahan mewah sebenarnya tidak masalah jika dilakukan dengan pertimbangan dan perencanaan yang matang. Jika pasangan atau keluarga memiliki sumber keuangan yang cukup dan menganggap pernikahan mewah sebagai bagian penting dari cara mereka merayakan momen spesial, maka pernikahan mewah sah-sah saja untuk dilakukan.

Akan tetapi, menurut ahli ekonomi bernama Andrew Francis-Tan dan Hugo mengungkapkan bahwa adanya korelasi antara kemewahan pernikahan dan tingkat perceraian. Andrew dan Hugo melakukan penelitian tersebut dengan judul “A Diamond is Forever” and Other Fairy Tales: The Relationship Between Wedding Expenses and Marriage Duration.”

Dalam studi itu ditemukan bahwa pasangan yang menghabiskan lebih dari $20.000 (Rp324 juta) untuk pernikahan memiliki risiko perceraian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan yang menghabiskan uang lebih sedikit untuk pernikahannya.

Dalam studi ini, Andrew dan Hugo meneliti dengan data dari survei terhadap lebih dari 3.000 orang yang pernah menikah di Amerika Serikat.

Pasangan yang Cemburu

Photo :
  • pexels @TimurWeber

Tekanan finansial yang diakibatkan dari pengeluaran besar untuk pernikahan dapat menambah stres dalam hubungan, hal ini berpotensi pada perpecahan di kemudian hari. 

Selain itu, fokus pada kemewahan pernikahan mengalihkan perhatian dari aspek-aspek penting dalam membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan, seperti komunikasi, rasa saling menghormati, dan komitmen.

Meskipun pernikahan mewah dapat menciptakan kenangan indah dan memberikan kesan yang mendalam bagi pasangan. Akan tetapi, menghabiskan lebih banyak uang untuk pernikahan tidak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan atau keberlanjutan pernikahan itu sendiri. 

Studi ini menekankan pentingnya mempertimbangkan keseimbangan antara perayaan pernikahan dan kesiapan finansial dalam membangun hubungan jangka panjang.

Meski survei ini sudah lama, tak ada salahnya menjadi perhatian dan pelajaran bagi pasangan baru yang ingin melangsungkan pernikahannya.