Kisah Haru Jemaah Asal NTB, Wujudkan Mimpi Berhaji ke Tanah Suci

Jamaah haji asal Bima NTB, Abdul Malik Abdurrahman Bance
Sumber :
  • Media Center Haji 2024

VIVA Lifestyle – Seorang pria paruh baya tampak sedang berjalan pelan di plataran pintu kedatangan terminal haji Bandara King Abdulaziz Jeddah, Arab Saudi pada Selasa 28 Mei 2024.

Langkahnya terlihat gontai, dengan raut kebingungan di wajahnya yang tergabung dalam rombongan kloter jamaah haji asal Indonesia.

Rupanya, ada hal yang menyita keluh kesahnya saat ia mengetahui bahwa koper yang dibawanya telah belum juga ditemukan saat ia menitipkan ke seseorang di ruang Paviliun, ketika ia hendak pergi ke toilet.

Sang pria pun akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan hal yang dialaminya itu kepada seorang petugas yang berada di lokasi tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

“Saya sedang cari koper saya, dek. Tadi saat mau ke toilet, saya titipkan 'polisi'. Tapi saya lupa (yang mana ‘polisinya’),” ungkapnya kepada petugas, sebelum hal tersebut akhirnya ditangani oleh personel di layanan perlindungan jamaah.

Ya, kakek itu ternyata bernama Abdul Malik Abdurrahman Bance, jamaah haji asal Bima NTB yang berangkat dari embarkasi LOP (Lombok) kloter 12.

Walaupun telah berusia sekitar 70 tahun, namun pak Abdul Malik terlihat masih cukup sehat.

Dan dari tutur ucapnya pun nampak mengisyaratkan semangat besarnya memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Jamaah haji asal Bima NTB, Abdul Malik Abdurrahman Bance

Photo :
  • Media Center Haji 2024

Bahkan, sesekali ia juga tampak begitu haru menahan air mata dan bersyukur bisa diberi kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah rukun Islam kelima ini.

Walau demikian, pak Abdul Malik tetap bersyukur dan merasa senang meskipun harus berangkat sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya.

Ia menunjuk beberapa teman masa kecilnya yang juga turut berangkat bersama dalam satu kelompok terbang.

“Saya berangkat bersama beberapa teman. Itu yang di sana teman masa kecil saya. Dulu dia jago naik kuda,” ujarnya.

“Saya ini hanya tukang pengaspal jalan, dek,” jelas pak Abdul Malik.

Kakek Abdul Malik mengaku bahwa naik haji adalah impiannya sejak kecil. Ia bercerita kalau dulu terkagum-kagum dengan orang-orang yang bisa naik haji.

Menurutnya, mereka hebat karena mampu mengarungi perjalanan yang sedemikian jauhnya. Maklum, saat itu haji belum naik pesawat seperti sekarang.

Jamaah haji asal Bima NTB, Abdul Malik Abdurrahman Bance

Photo :
  • Media Center Haji 2024

“Impian naik haji sudah dari kecil, dek. Dulu saya hitung jaraknya. Saya kagum, haji itu kan jauh, ya, sampai 9000an KM,” terangnya.

Abdul Malik pun tak lupa berterima kasih kepada anak-anaknya. Karena impian masa kecilnya untuk naik haji bisa diwujudkan oleh sang anak dan menantunya.

“Saya diberangkatkan oleh anak dan menantu saya. Mereka ini baik sekali,” tambahnya.

Ia akan mendoakan anak-anaknya saat nanti sampai di tempat-tempat mustajab, begitu pula sang istri yang telah meninggal dunia.

Bapak Abdul Malik juga mengaku bahwa berangkat naik haji adalah impiannya sejak kecil. Ia bercerita kalau dulu terkagum-kagum dengan orang-orang yang bisa naik haji.

Abdul Malik juga tak lupa berterima kasih kepada para petugas haji yang telah melayaninya sejak keberangkatannya dari embarkasi.