Catat! Inilah 5 Bulan Terbaik untuk Menikah Menurut Islam

Ilustrasi menikah
Sumber :
  • inmagine

VIVA Lifestyle – Menikah merupakan ikatan resmi antara dua individu yang mengikatkan diri dalam hubungan suami istri berdasarkan cinta, keterikatan, dan komitmen satu sama lain.

Ini merupakan langkah penting dalam sebuah kehidupan manusia yang sering kali dianggap sebagai landasan bagi pembentukan keluarga dalam banyak budaya dan agama, termasuk dalam ajaran Islam.

Menikah bukan hanya tentang pernikahan secara hukum atau formal, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual dan emosional di mana pasangan saling berbagi dalam kebahagiaan, kesedihan, tantangan, dan pencapaian. 

Oleh karena itu, menikah perlu persiapan yang sangat matang. Begitu juga dengan menentukan waktu untuk menikah menjadi sebuah keputusan penting dalam perencanaan pernikahan yang harus dipikirkan dengan baik-baik. 

Meskipun tidak ada bulan yang secara khusus dianggap baik atau buruk dalam Islam, namun ada beberapa panduan dan tradisi yang diikuti oleh beberapa calon pengantin dalam memilih waktu untuk pernikahan.

Beberapa orang percaya bahwa bulan Ramadan, bulan yang dianggap suci dalam Islam, adalah waktu yang baik untuk menikah karena dipercaya bahwa berkah dan keberuntungan lebih besar pada bulan tersebut. Namun, ini lebih merupakan kepercayaan dan tradisi budaya daripada ajaran Islam yang konkret.

Yang lebih penting dalam Islam adalah menjalankan pernikahan dengan memerhatikan persyaratan syariat, seperti mendapat izin dari orang tua jika masih ada, memperhatikan kesepakatan dan hak-hak di antara kedua pasangan, serta memastikan bahwa pernikahan tersebut dilakukan dengan niat yang baik dan dalam ketaatan kepada Allah SWT.  Lantas, kapan bulan baik untuk menikah menurut Islam? Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.

Menurut ajaran Islam, tidak ada bulan yang secara khusus dianggap baik atau buruk untuk menikah. Namun, ada beberapa panduan dan tradisi yang diikuti oleh beberapa orang dalam memilih waktu untuk pernikahan.

Beberapa orang percaya bahwa bulan Ramadhan, bulan yang dianggap suci dalam Islam, adalah waktu yang baik untuk menikah karena dipercaya bahwa berkah dan keberuntungan lebih besar pada bulan tersebut. Namun, ini lebih merupakan kepercayaan dan tradisi budaya daripada ajaran Islam yang konkret.

Yang lebih penting dalam Islam adalah menjalankan pernikahan dengan memperhatikan persyaratan syariat, seperti mendapat izin dari orang tua jika masih ada, memperhatikan kesepakatan dan hak-hak di antara kedua pasangan, serta memastikan bahwa pernikahan tersebut dilakukan dengan niat yang baik dan dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Ilustrasi menikah adat Jawa.

Photo :
  • Bridestory

Bulan Baik untuk Menikah

Berikut ini sederet bulan yang baik untuk menikah yang bisa jadikan pertimbangan Anda dan pasangan, mengutip dari berbagai sumber;

Bulan Safar

Yang pertama ada bulan Safar. Merangkum pada buku Indahnya Pernikahan & Rumahku, Surgaku oleh Ade Saroni, masyarakat Jahiliyah menganggap bahwa bulan Safar merupakan bulan kesialan. Namun lainnya menurut Islam yang membuktikan, bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial dan Safar merupakan bulan yang baik untuk menikah.

Rasulullah SAW melangsungkan pernikahan dengan Sayyidah Khadijah pada bulan Safar. Pernikahan antara Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah az-Zahra juga dilaksanakan di bulan Safar.

Bulan Rajab

Selanjutnya, ada bulan Rajab. Dirangkum dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh Hamdan Hamedan, bulan Rajab disebut sebagai kunci untuk bulan-bulan kebaikan. Rasulullah SAW biasa memuliakan bulan Rajab.

Bulan Rajab merupakan bulan orang tua Rasulullah SAW menikah. Bulan Rajab juga merupakan bulan Sayidah Amina hamil dan mengandung Rasulullah SAW.

Bulan Syahwal

Diketahui dalam sebuah riwayat, bahwa Rasulullah SAW dan istrinya menikah bertepatan dengan bulan Syawal. Selain itu, juga disunahkan oleh Sayyidah Aisyah jika bulan Syawal merupakan bulan yang baik untuk menikah. 

Berikut hadisnya yang diriwayatkan oleh Muslim dan An-Nasai.

“Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. ‘Siapakah di antara istrinya yang mendapat perhatian lebih dariku?’ Salah seorang perawi berkata, ‘Aisyah suka jika suaminya melakukan malam pertama di bulan Syawal.”

Bulan Rabiul Awal

Bulan Rabiul Awal diketahui juga menjadi bulan yang baik untuk menikah. Merujuk pada buku Meneladani Rasul dan Para Sahabat oleh A. Fatih Syuhud, Rasulullah SAW menikahkan putri ketiganya, Ummi Kultsum pada bulan Rabiul Awal.

Ummi Kultsum menikah dengan Utsman bin Affan pada bulan Rabiul Awal tahun ke-3 hijrah. Pernikahan antara Ummi Kultsum dengan Utsman bin Affan adalah perintah Allah SWT secara langsung.

Bulan Muharram

Merujuk pada buku Baiti Jannati: Keluarga yang Diberkahi Allah oleh Malik al-Mughis, setiap muslim tidak boleh menghukumi adanya hari sial atau hari baik, kecuali dengan dalil yang terpercaya. Sebab, percaya dengan hari sial merupakan bentuk takhayul atau thiyarah (merasa sial setelah melihat atau mendengar sesuatu).

Mengadakan pernikahan di bulan Muharram (atau bulan Suro dalam sebutan orang Jawa) merupakan salah satu bentuk kesialan. Namun, Rasulullah SAW membantah pernyataan itu.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada penyakit menular, thiyarah, dan burung hantu, dan safar (yang dianggap membawa kesialan). Dan larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa." (HR Bukhari dan Muslim)

Mempercayai kesialan seperti thiyarah bukanlah sifat seorang muslim, sebab hal tersebut merupakan kemusyrikan. Rasulullah SAW bersabda, "Thiyarah adalah kesyirikan. Thiyarah adalah kesyirikan." (HR Abu Dawud)