Rahasia Bahagia Versi Gus Baha: Bukan Jabatan, Harta, Tapi ...

KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – KH Ahmad Bahauddin Nursalim Al-hafidz pengasuh pondok pesantren Izzatul Quran Narukan Kranga Rembang, beliau merupakan ulama Nahdlatul dan NU yang berasal dari Rembang. Baha dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Quran.

Dalam kesempatan ini Gus Baha menyampaikan bahwa definisi bahagia sangatlah luas dan tidak sempit berdasarkan pandangan satu kelompok.

Menurutnya, bahagia itu tidak harus menjadi pejabat negara yang memiliki kendaraan bagus ataupun bergelimang harta. Sebab, setiap manusia bisa menciptakan kebahagiannya sendiri sesuai kondisi masing-masing tanpa harus mengganggu orang lain.

KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha

Photo :
  • Nu Online

"Selama ini kita sering salah membuat definisi bahagia. bahagia itu ketika jadi rektor, jadi menteri, jadi dosen, sehingga orang itu tidak sempat bahagia dengan kesehariannya. Padahal bahagia tidak harus begitu, Kata Gus Baha seperti di kutip dari kanal Youtube Gus Baha pada Jumat, 8 Maret 2024.

Lebih lanjut Gus Baha juga menjelaskan, kunci hidup bahagia itu adalah hidup yang dipenuhi dengan rasa syukur.

"Kunci bahagia dipenuhi rasa syukur. selalu merasa cukup dari segala sesuatu, bukan merasa cukup setelah memiliki sesuatunya," ucapnya.

Menurutnya kebahagiaan itu harus kita yang ciptakan sendiri. Harta,ilmu, kesehatan, dan lainnya tidak bisa diabaikan sebagai parameter kebahagiaan, tapi itu bukan satu-satunya, tetapi rasa syukurlah yang akan membuat kita selalu bahagia.

Lebih lanjut Gus Baha mengatakan, terkadang orang yang diangap bahagia menurut kita dengan memiliki jabatan yang tinggi di struktur pemerintahan, namun faktanya belum tentu bahagia. Setiap hari mereka bergelut dengan tumpukan tugas dari pagi hingga pagi. Bahkan, tidak bisa menikmati waktu bersama keluarga tersayang dan istirahat di rumah.

KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha

Photo :
  • Istimewa

Ulama asal Rembang, Jawa Tengah ini menyampaikan bahwa bahagia versi kekasih allah adalah bisa melakukan sujud dan selalu dekat dengan allah. meskipun, kehidupannya sederhana, asal bisa beribadah dan bebas sujud kepada sang pecipta, maka hal itu sudah sangat bahagia.

Gus Baha menegaskan jika ia tidak memaksa seseorang untuk mengikuti model waliyullah. Semua tergantung kemampuan masing-masing individu sehingga tidak akan merasa terbebani.