Zaidul Akbar Ungkap Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Selama Puasa Ramadhan

Ilustrasi puasa.
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle –Dalam hitungan beberapa hari ke depan, umat muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan sering dijadikan sebagai momen untuk memperbaiki diri dari segi ibadah dan juga kesehatan.

Melalui puasa Ramadhan selama 30 hari, menjadi ajang untuk tubuh bersih-bersih alias detoksifikasi tubuh. Maka dari itu, manfaatkan bulan puasa Ramadhan besok untuk kita memperbaiki kesehatan tubuh kita. Scroll lebih lanjut ya.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan, praktisi herbal yang juga pendakwah kenamaan, dr. Zaidul Akbar mengungkap ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama bulan puasa. Pertama adalah makanan berbasiskan tepung, hingga susu.

“Apa yang perlu dikurangi selama bulan ramadhan nanti? Semua makanan yang berbasiskan tepung, stop. Semua yang berbasiskan tepung. Semua produk berbasiskan susu hanya ramadhan saja. Jadikan ramadhan itu jadi bulan yang menyenangkan badan saya bilang,” kata Zaidul Akbar dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok @Nim_Ge.

Selain tepung dan susu, jenis makanan yang berbasiskan minyak goreng, gula dan nasi putih juga harus dihindari selama bulan Ramadhan.

“Ketiga semua makanan yang berbasiskan minyak goreng. Makanya latihan dari sekarang dan semua produk yang menggunakan gula dan gula itu sendiri, gula pasir.  Satu lagi, yang terakhir kurangi makan nasi putih. Insya Allah, Anda tidak akan mati (kalau tidak makan nasi putih),” ungkapnya.

Gula pasir (ilustrasi).

Photo :

Di sisi lain, untuk jenis makanan yang bisa dikonsumsi selama bulan ramadhan adalah makanan yang mengandung protein. Namun protein yang disarankan adalah protein berbasis nabati. Beberapa protein berbasis nabati kata beliau bisa didapatkan dari kacang-kacangan.

“Terus apa yang dimakan? Kita butuh protein, tapi tidak mesti protein hewani. Sesekali tidak konsumsi protein hewani, Anda bisa dapatkan protein nabati kan banyak.  Kalau Anda ingin makan protein, contohnya kacang-kacangan,” kata dia. 

Salah satu jenis kacang-kacangan yang bisa dikonsumsi adalah jenis kacang almond, walnut atau pistacio. Kacang-kacangan ini dikonsumsi kata beliau jika Anda masih merasa lapar usai berbuka dengan mengonsumsi kurma dan beberapa jenis buah lainnya. 

“Diet abasa, kacang almond. Anda berbuka dengan memakan 7 butir kacang almond. Jadi setelah berbuka makan kurma lalu buah, itu sudah kenyang sebenarnya apalagi ditambah minum air. Tapi kalau masih lapar bisa ditambah makan kacang almond ini 7 butir aja.  Atau kacang walnut, atau kacang pistacio. Jangan kacang kedelai karena nanti akan lebay. Perempuan nanti kebanyakan esterogen yang laki-laki ekstrogen,” sambungnya 

kacang almond

Photo :
  • freepik by topntp26

Sementara untuk air, beliau mengungkap bisa konsumsi air rendaman dengan kurma seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau mengungkap bahwa air rendaman kurma yang dikonsumsi seusai berbuka puasa memberikan manfaat luar biasa bagi tubuh.

“Kalau kurang minum, cemplungin kurma. Pakai air rendaman kurma yang nabi ajarkan, efeknya subhanaAllah. Kalau makan buah, makan buah sama kulitnya sama bijinya kan enggak bisa. Kalau ini air rendaman kurma maka Anda makan buah dan bijinya. Inilah proses difusi yang luar biasa, Anda akan terhidrasi, airnya dapat, nutrisinya dapat,” ujarnya.

Selain air rendaman kurma, dr. Zaidul Akbar juga mengungkap bisa konsumsi air infused water dengan rimpang-rimpangan. 

“Apalagi Indonesia kaya dengan rimpang-rimpangan. Jadi kalau ramadhan saya bilan bikin infused water jangan lagi teh manis,” ujarnya.