Rumah Jadi Membawa Sial? Ini Penjelasan Buya Yahya dalam Pandangan Islam

Buya Yahya
Sumber :
  • Instagram @buyayahya_albahjah

VIVA Lifestyle – Sebuah rumah tentunya akan menjadi tempat yang paling didambakan bakal membawa kenyamanan dan ketentraman dalam hati para penghuninya. Terlebih lagi rumah pun diibaratkan sebagai tempat terindah untuk keluarga dalam melalui perjalanan hidup mereka.

Rumah juga diharapkan akan selalu membawa keberkahan dan kelancaran rezeki, serta semua kenangan para anggota keluarga. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Tak jarang pula rumah pun selalu menjadi pintu awal terbukanya berbagai sumber rezeki yang kelak dapat memuliakan para penghuninya. Lantas, bagaimana pula dengan ungkapan bahwa rumah juga bisa membawa sial?

Terkait hal tersebut, pemuka agama Buya Yahya pun menerangkan perihal tersebut yang dibahas dalam perspektif pandangan Islam.

Ilustrasi konsep rumah bergaya klasik

Photo :
  • hgtv.com

Menurut Buya Yahya, bila ada suatu kejadian, misalnya kematian maka tidak perlu dihubung-hubungkan dengan kisah rumah tersebut. Buya Yahya menyebutkan bahwa kematian tidak terjadi karena rumah angker.

“Tidak boleh prasangka buruk kepada Allah. Kematian seseorang bukan karena rumah kuno, rumah angker,” ujar Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Kematian pun dapat terjadi daam berbagai situasi, misalnya saat tidur, tabrakan atau pun terkena penyakit.

“Kalau Allah ingin mengambil hambanya mati, mati,” ucap Buya Yahya.

Sakit menjadi salah satu cara menggugurkan dosa dan ternyata juga mampu menarik rezeki kepada penghuni rumah.

"Siapapun yang di rumahnya diberikan oleh Allah satu orang sakit sesungguhnya Allah telah meletakan magnet rezeki dan keberkahan di rumah itu. Bahkan sumber keberkahan di rumah," kata Buya Yahya.

Buya Yahya pun menegaskan bahwa tidak ada rumah yang membawa celaka atau petaka

Dan, tidak harus mempunyai keyakinan tentang adanya rumah yang bisa membawa sial.

“Jadi, anda tidak usah punya keyakinan seperti itu. Bahkan sebaliknya, anda harus berprasangka baik kepada Allah. Kalau anda yakin kepada Allah justru anda adalah yang beruntung setelah (musibah) itu,” tutupnya.