Begini Isi Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Pulau Jawa, Bakal Terbelah Jadi Dua?

Peta Pulau Jawa
Sumber :
  • Brainly

Jakarta – Sosok Jayabaya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang bermukim di Pulau Jawa. Ia adalah salah satu raja yang membawa Kediri ke zaman puncak kejayaan Kerajaan Kediri yang berkuasa sekitar tahun 1135 M sampai 1157 M. 

Sosok Prabu Jayabaya ini sangat dikenal dengan beberapa ramalannya. Salah satu ramalan Jayabaya yang terkenal adalah terbelahnya Pulau Jawa lantaran bencana besar yang sering kali dihubungkan dengan aktivitas gunung berapi, salah satunya Gunung Semeru

Gunung api ini memang dinilai menjadi salah satu gunung suci tempat tinggal para dewa oleh sekelompok orang. Puncak Gunung Semeru ini diyakini menjadi tempat bersemayamnya para Dewa Hindu dan menjadi penghubung antara Bumi dengan Kahyangan. 

Peta Pulau Jawa

Photo :
  • Brainly

“Pulo Jawa pecah dadi loro,wong Jawa kari separo, (Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, masyarakat Jawa tinggal separuh),” isi ramalan Jayabaya mengenai Pulau Jawa yang bakal terbelah menjadi dua bagian antara sisi barat dan timur. 

Merangkum dari berbagai sumber, Gunung Semeru mempunyai mitos bahwa gunung api yang satu ini adalah puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan sebagai pasak bumi. 

Cerita yang termuat dalam kitab Tantu Panggelaran ini mengungkapkan bahwa sejatinya sebelum Gunung Semeru ditanamkan, Pulau Jawa masih terombang ambing di lautan. Hal ini lantaran pada saat itu Pulau Jawa masih belum memiliki penekannya. 

Gunung Slamet 2

Photo :
  • ANTARAFOTO/Idhad Zakaria

Mitos lain yang menghubungkan letusan Semeru dengan ramalan Jayabaya mengenai Pulau Jawa terbelah adalah bahwa letusan gunung ini dinilai sebagai penanda bencana yang akan membawa banyak penderitaan untuk rakyat di sana. 

Selain itu, ramalan Jayabaya mengenai terbelahnya Pulau Jawa ini juga dihubungkan dengan aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.

Bahkan, mitos tersebut masih diyakini sampai saat ini oleh warga sekitar lereng Gunung Slamet. Apalagi, gunung dengan ketinggian mencapai 3.432 mdpl itu nyaris berada di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Pulau Jawa.