Dokter Zaidul Akbar: Penyakit Hati, Bahayanya Tak Main-Main!
- YouTube dr. Zaidul Akbar Official
Jaklarta – Dokter Zaidul Akbar, selain sebagai seorang dokter yang ahli, juga seorang pendakwah Islam yang peduli pada kesehatan holistik. Beliau menyoroti pentingnya memahami penyakit hati sebagai penyakit nyata yang berdampak pada kesehatan kita.
Penyakit-penyakit umum seperti asam urat, kolesterol dan penyakit lainnya sebenarnya dapat berasal dari pola hidup kita. Misalnya, penyakit hati, yang menurut Dokter Zaidul, dapat diobati dengan cinta, kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan terhadap diri sendiri. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkpnya.
“Cinta itu obat, kasih sayang itu obat, kepedulian itu obat, menghargai itu obat,” ungkap Dokter Zaidul Akbar yang dikutip dari YouTube dr. Zaidul Akbar Official pada Rabu, 29 november 2023.
Zaidul Akbar memberikan contoh yang sangat menarik. Contohnya, seorang suami yang datang ke dokter karena terkena penyakit tekanan darah tinggi. Meskipun diagnosa medis sudah tepat, namun suami tersebut tidak sembuh. Ternyata, penyebabnya adalah sikap istri yang sering mengomeli suaminya.
“Dalam bab secara akidah, kita pasang akidah di situ, akan waktunya sembuh kalau Allah berkehendak sembuh, oke,” kata Dokter Zaidul Akbar.
“Tapi, kalo babnya realita di lapangan dalam kesehariannya si bapak atau suami tadi itu katakanlah si ahli pengobatan ini ngasih tiga macam obat herbal misalnya gitu ya, udah jelas-jelas ini obatnya cocok, tapi waktu ngasih itu sang istri manyun, ngomelin suami,” lanjutnya.
Menurutnya, hal itu juga berlaku sebaliknya, bisa saja istri yang sedang sakit dan sikap suami seperti itu. Penyakit hati itu menimbulkan penyakit nyata yang berdampak pada kesehatan. Jadi, tergantung pada bagaimana kita mengelola emosi.
“Sama juga, kalo istri yang kena, itu suami atau istri yang teraniaya atau tertindas kalau dalam babnya kalau pake urusannya emosi."
Dokter Zaidul Akbar mengajak kita untuk introspeksi diri, mengidentifikasi penyakit hati yang mungkin kita alami. Ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga kesehatan emosional yang dapat berdampak pada generasi mendatang.
Dengan cinta, kasih sayang, dan penghargaan terhadap diri sendiri, kita dapat membantu menyembuhkan penyakit hati yang sering kali terabaikan.
“Jadi, mulai sekarang Anda interogasi, Anda introspeksi kita semua penyakit hatiku apa. Jangan, ini diteruskan ke generasi berikutnya, inilah yang namanya penyakit keturunan,” tandasnya.