Kisah Pria Keturunan Tionghoa Jadi Mualaf karena Lihat Orang Berwudhu
- Youtube
VIVA Lifestyle – Perjalanan spiritual seorang pria yang akrab disapa Koh Ayung melewati begitu banyak rintangan hingga akhirnya ia berhasil memantapkan diri untuk memeluk agama Islam. Koh Ayung telah mengucap dua kalimat syahadat pada tahun 1997 ketika ia masih berusia 21 tahun.
Terlahir di keluarga keturunan Tionghoa yang beragama Kristen, sanak saudara Koh Ayung terbilang cukup taat dalam menjalani ajaran agamanya. Apalagi salah satu pamannya merupakan seorang pemilik gereja dengan jemaat yang cukup banyak.
Dalam masa pencarian jati dirinya saat itu, terbesit pertanyaan mengenai sosok Yesus yang diyakini umat Nasrani sebagai Tuhan. Koh Ayung pun menanyakan hal tersebut kepada sang ibunda namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
"Ada pertanyaan mengganjal di hati setelah saya baca-baca, sering baca Al Kitab itu, saya tanya ke mama saya 'mah Yesus itu Tuhan apa Nabi?' Tapi jawaban mama itu bisa dibilang ngga sesuai dengan harapan saya," ungkap Koh Ayung, melansir YouTube Dondy Tan, Rabu 25 Oktober 2023.
Koh Ayung juga penasaran dengan maksud salah satu ayat Al Kitab yakni Yohanes 7:16 yang berbunyi "Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku".
Ia lantas menanyakan kepada sang paman yang merupakan pemilik gereja. Tetapi sikap paman Koh Ayung saat itu justru lebih mengecewakan karena ia tidak menghiraukan pertanyaan tersebut.
"Ngga dijawab sama sekali. Jadi ditinggal pergi dan dicuekin," katanya.
Karena tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, Koh Ayung jadi mulai malas pergi ke gereja lagi. Di sela waktu itu, Koh Ayung juga pergi ke luar pulau untuk bekerja sehingga ia berhenti mengunjungi gereja di mana dulu ia sangat rajin beribadah.
"Itu yang membuat saya detik itu juga ngga pernah lagi ke gereja. Waktu itu saya juga hijrah ke Kalimantan, saya kerja" jelas Koh Ayung.
Setelah kondisi finansialnya cukup mapan, Koh Ayung akhirnya memiliki kekasih, wanita asal Jawa Timur yang akhirnya menjadi istrinya sampai saat ini. Istri Koh Ayung merupakan seorang pribumi yang beragama Islam. Darinya lah Koh Ayung banyak mempelajari ilmu-ilmu agama Islam hingga akhirnya ia mantap untuk jadi seorang mualaf.
Di tahun 1997 itu, Koh Ayung pulang ke rumah dan mengutarakan niat baiknya kepada keluarga bahwa ia hendak menikahi wanita pilihannya itu. Keluarga Koh Ayung saat itu memberikan izin dengan syarat wanita tersebut harus masuk agama mereka dan dinikahkan secara Kristen.
"Waktu 97 itu pulang dari Kalimantan, saya bilang ke keluarga saya mau nikah karena saya punya cewek. Tapi kebetulan cewek saya ini pribumi. Jawaban keluarga ngga masalah, yang penting istrimu masuk ke keluarga kita jadi kita nikahkan secara Kristen," kenang Koh Ayung.
Ia pun menolak. Koh Ayung justru merasa bahwa dirinyalah yang hendak masuk agama Islam karena sudah yakin dengan kata hatinya saat itu. Selama berpacaran dengan sang istri, Koh Ayung diberikan pandangan baru soal agama Islam yang menurutnya lebih pas di hati.
Banyak ilmu agama Islam yang didapatkan Koh Ayung selama masa pacaran. Hingga akhirnya salah satu yang membuatnya memutuskan untuk jadi mualaf adalah karena berwudhu.
"Cuma karena wudhu," katanya.
Koh Ayung mendapatkan penjelasan bahwa orang Islam diwajibkan untuk membersihkan dirinya dengan cara berwudhu sebelum melakukan sholat. Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghadap Tuhan dalam kondisi yang bersih dan suci terbebas dari najis maupun hadas besar dan kecil.
Koh Ayung pun kagum dengan ilmu tersebut dan merasa ajaran dalam agama Islam sangat berbeda dengan yang ia yakini sebelumnya.
"Kenapa sih kok sampai wudhu? Akhirnya dijelasin wudhu itu, kita harus membersihkan diri sebelum kita menghadap, kita sembahyang. Ini kita harus bersihkan diri kita dulu. Beda sekali dengan ajaran yang kemarin saya peluk," ujar Koh Ayung.
Akhirnya, sampai sekarang Koh Ayung resmi menjadi seorang mualaf dan sudah berumah tangga dengan wanita yang mengajarinya soal agama Islam. Ia juga menjadi ayah yang tegas perihal ajaran agama kepada anak-anaknya.