Tempat Inspiratif, Promosi Kesehatan Hingga Pengolahan Sampah di KBA Tegeh Sari Bali

KBA Tegeh Sari Bali
Sumber :
  • Istimewa

Bali – Banjar tersebut disebut BANJAR TEGEH SARI dan terletak di Desa Pekraman Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali. Jumlah penduduknya sekitar 1.309 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 5.223 jiwa.

Hal yang membuatnya menarik adalah kearifan lokal berbasis banjar yang berhubungan dengan lingkungan. Untuk mendapatkan informasi yang menarik ini, VIVA berbicara dengan dua individu yang berkompeten, yang disebut sebagai Pahlawan Lingkungan Banjar, yaitu Bapak Gede Mantrayasa dan Kepala Lingkungan (Kaling) Bapak I Nyoman Sudarma.

KBA Tegeh Sari Bali

Photo :
  • Istimewa

Kedua tokoh ini sangat ramah dan bersedia berbagi pengalaman unik mereka tentang cara meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan Banjar Tegeh Sari. Mereka mengimplementasikan dua program utama, yaitu Ketahanan Pangan dan Manajemen Sampah, yang berhasil memberikan manfaat bagi warga banjar.

Ketua Satgas Banjar Tegeh Sari, Bapak Gede Mantrayasa, berbicara tentang tekad banjar untuk menciptakan kawasan hijau bernama Green Space di wilayah mereka. Ide ini telah dirancang beberapa tahun lalu dan menarik perhatian Astra Indonesia sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) tahun 2021, yang fokus pada 4 pilar, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan.

Program Ketahanan Pangan sangat penting, mengingat teori Thomas Robert Malthus bahwa pertumbuhan penduduk akan mengikuti pertumbuhan bahan makanan. Oleh karena itu, Banjar Tegeh Sari berkomitmen untuk mencapai ketahanan pangan secara mandiri melalui program ini. Mereka telah memulainya sejak awal tahun 2020.

Salah satu upaya utama adalah pembibitan berbagai jenis sayuran. Saat ini, sudah ada tiga demplot pembibitan, termasuk demplot Sari Dewi, demplot STT (Sekaa Teruna Teruni), dan demplot Lansia. Mereka juga menciptakan pupuk kompos organik sendiri dari pengolahan sampah organik, yang ternyata lebih efektif dalam menyuburkan tanaman dibandingkan dengan pupuk pabrik.

Banjar Tegeh Sari juga memanfaatkan lahan tidur, termasuk bantaran sungai yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah. Dengan menanam berbagai jenis sayuran di sana, mereka memberikan kontribusi positif terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

KBA Tegeh Sari Bali

Photo :
  • Istimewa

Program ini juga mencakup Budi Daya Ikan Lele, yang dilakukan dalam dua kolam ikan lele dengan bantuan dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Air dari kolam ikan lele digunakan untuk menyirami bibit sayuran, menciptakan siklus yang berkelanjutan.

Selain itu, Banjar Tegeh Sari mengedukasi masyarakat tentang manfaat pemilahan sampah melalui Bank Sampah "Sari Dewi." Mereka membudidayakan magot untuk membantu dalam penguraian sampah dan menghasilkan kompos organik untuk tanaman.

Banjar Tegeh Sari juga aktif dalam mempromosikan kesehatan masyarakat, khususnya balita dan lansia. Mereka memiliki Posyandu yang tetap beroperasi selama pandemi COVID-19 dan mengadakan acara donor darah sukarela secara berkala.

Selain itu, Bapak Gede Mantrayasa dan Bapak I Nyoman Sudarma mempraktikkan pertanian mandiri di halaman rumah mereka, dengan banyak pot tanaman yang menghasilkan sayuran bagi keluarga mereka sendiri.

Semua upaya ini menunjukkan bahwa Banjar Tegeh Sari memiliki komitmen kuat untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan ketahanan pangan dalam lingkungan mereka.