Untaian Doa Bersama, Wujud Eratkan Persatuan dan Jaga Kedamaian Bangsa
- Pixabay
JAKARTA – Ketua Umum Nahdlatul Aulia KH Sjech Khatibul Umam Wiranu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan doa bersama dalam kegiatan Istighotsah yang akan digelar pada Minggu, 24 September 2023 di kompleks Gelora Bung Karno Senayan.
Organisasi Islam yang berfokus pada penyebaran ilmu tauhid dan thoriqoh ini berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan, ketenteraman dan kedamaian masyarakat Indonesia.
“Istighotsah ini diselenggarakan untuk keselamatan bangsa dan negara, yang intinya adalah kemerdekaan dan kedaulatan. Apalagi, kita menghadapi Pemilu 2024,” kata KH Syech Khatibul Umam Wiranu kepada media.
Ia mengatakan Nahdlatul Aulia merupakan generasi baru yang ingin menciptakan masyarakat yang berlandaskan pada Sila Pertama Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa). Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Penyelenggaraan Istighotsah merupakan bukti nyata bahwa Nahdlatul Aulia berkontribusi dalam proses perbaikan bangsa dan negara.
Apalagi, lanjut dia, proses perbaikan bangsa dan negara tidak hanya menjadi beban para pemimpin namun juga seluruh masyarakat Indonesia.
“Istighotsah dimaksudkan untuk mendoakan bangsa ini agar selamat, tetap dalam persatuan di tengah kebhinekaan, tetap dalam manunggalnya pemimpin dan rakyat. Dari satu bangsa Indonesia untuk semua masyarakat. Dan dari semua bangsa Indonesia untuk satu yaitu keselamatan Bangsa-Negara Indonesia,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan pendiri bangsa Indonesia, Bung Karno, yang memberikan teladan kepada rakyat Indonesia agar mewujudkan Sila 1 Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita semua, seluruh masyarakat apa pun agamanya, warna kulitnya, suku bangsanya semua menuju satu masyarakat yang sejahtera, damai, adil, dan makmur di bawah lindungan Allah SWT,” katanya.
Melalui istighotsah yang akan dihadiri sekitar 10 ribu orang dari seluruh wilayah Indonesia ini, khususnya Jawa dan Lampung, Nahdlatul Aulia mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bertobat dan mengakui kesalahan kepada Allah SWT, mempraktekkan keimanan kepada Allah, serta berbuat baik.
Ia pun berharap bangsa Indonesia mendapat hidayah kolektif berupa kemerdekaan dan kedaulatan menuju kesejahteraan bersama yang menjadi cita-cita para pendiri Republik Indonesia dengan digelarnya Istighotsah.