Ulta Levenia Nababan, Peneliti Terorisme Berparas Cantik yang Tak Takut Mati

Peneliti Terorisme, Ulta Levenia Nababan.
Sumber :
  • Instagram @leevenia.

JAKARTA – Presenter Deddy Corbuzier dibuat khawatir dengan sosok wanita bernama Ulta Levenia Nababan. Bagaimana tidak, wanita lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini rupanya berani masuk ke sarang teroris demi penelitian yang dilakukannya. Bagaimana kisah Ulta Levenia Nababan?

Podcast terbaru Deddy Corbuzier kembali membuat terobosan baru dengan mengundang sosok wanita dengan profesi tak biasa. Ulta ternyata seorang Conflict and Terrorism Researcher atau peneliti counter terorisme di beberapa negara. Hal itu membuatnya harus berhadapan dengan para teroris. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.

Bukan itu saja, Ulta juga harus masuk ke sarang teroris sesering mungkin seperti di area-area konflik yang sangat dikenal luas di dunia. Awal mengenalkan dirinya, Ulta sukses membuat Deddy Corbuzier tercengang dengan jawabannya.

"Banyak orang tidak tahu bahwa Ulta ini adalah peneliti counter terorisme di Filipina Selatan, Afghanistan, dan sampai masuk ke grup mereka. Anda nggak takut?" tanya mantan suami Kalina Oktarany itu, dikutip VIVA, Selasa 22 Agustus 2023. 

Dalam pengakuannya, Ulta memberi jawaban menohok. Ulta menjawab dengan santai bahwa tak ada rasa takut dalam dirinya untuk meneliti kegiatan teroris. Ulta bahkan mengaku situasi menegangkan di mana kepala korban dipenggal di depannya tak membuat ia takut. Alasannya pun sederhana.

"Gue nggak mau gegayaan juga tapi emang gak takut. Kenapa mesti takut? Lu di rumah aja bisa mati kok," jawab Ulta Levenia santai.

Menurut Ulta, takdir seseorang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Termasuk juga, takdir akan kematian dan proses Ulta meregang nyawa. Atas prinsip itu, Ulta percaya diri masuk sarang teroris demi meneliti.

"Jadi gue mikir kalau misalnya mati, nyawa udah ada yang atur lah, ngapain gue pikirin?" bebernya.

Deddy Corbuzier kembali dibuat terkejut dengan jawaban Ulta Levenia yang tak masuk akal. Menurut Deddy Corbuzier, situasi menegangkan itu diibaratkan seperti mencari-cari hal berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.

"Tapi lu nyamperin (teroris)! Antar nyawa (di sarang teroris). Orang ketabrak kereta bisa kapan aja tapi jangan depan-depanan sama kereta," respons Deddy Corbuzier heboh.

Kendati begitu, Ulta bertahan dengan jawaban sebelumnya. Dengan yakin, Ulta mengatakan bahwa profesi sebagai peneliti, khusus di bidang terorisme ini, akan bermanfaat bagi masyarakat. Ia pun tak mempermasalahkan nyawanya rentan diintai bahaya meski bergabung dengan teroris paling ditakuti di dunia.

"Tapi, gue melihat orang di rumah bisa mati, dalam mobil bisa mati, jadi misal gue masuk ke Abu Sayyaf, masuk ke Taliban (aman)," jawab Ulta.

"Anda masuk ke Taliban? Anda masuk ke Abu Sayyaf? Gak bisa cari hobi yang lain?" respons Deddy Corbuzier terkejut diiringi senyum santai Ulta.